McDonald's Berselisih dengan Pemegang Waralaba di AS terkait Bantuan Finansial selama Krisis

• Wednesday, 15 Apr 2020 - 16:09 WIB
Logo McDonald's di salah satu outlet di Queens, New York, AS. (Reuters/Andrew Kelly)

NEW YORK, AS – McDonald's Corp. menolak permintaan pemegang waralabanya di AS untuk menunda pembayaran sewa dan royalti bulan Maret. Hal ini menguatkan sejumlah klaim yang berkembang bahwa perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia itu tidak memberikan dukungan yang cukup selama krisis Covid-19.

Dilansir Reuters, Rabu (15/4), sejumlah pemegang waralaba yang memimpin negosiasi dengan McDonald’s meminta perusahaan untuk memberikan 14 hari penangguhan pembayaran sewa dan royalti bulan Maret. Negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu, membahas soal bantuan finansial. Akan tetapi, berdasarkan surat yang diterima oleh pimpinan asosiasi pemegang waralaba, permintaan itu ditolak pada 3 April lalu.

Hal ini menguatkan dugaan tentang meningkatnya ketegangan internal antara eksekutif perusahaan dengan organisasi pemegang waralaba di tengah krisis kesehatan global.

“Ada begitu banyak pemegang waralaba yang cemas dengan kemampuan finansial mereka dan sudah lama menanti kepastian keputusan perusahaan yang positif, namun sekarang banyak yang merasa bahwa kepercayaan pada perusahaan ini sudah anjlok,” demikian tulis Asosiasi Pemilik Waralaba Nasional (NOA) dalam surat kepada CEO McDonald's Chris Kempczinski dan Kepala McDonald's AS Joe Erlinger, pada 7 April.

Dua hari setelahnya Erlinger membalas surat itu dengan mengatakan bahwa kepercayaan para pemegang waralaba terhadap manajemen “tampaknya didasarkan pada dukungan finansial yang tanpa batas”. “Jika demikian adanya NOA mendefinisikan hubungan dengan McDonald’s, maka sebetulnya kita tidak memiliki hubungan, dan saya sangat kecewa dengan hal ini.”

NOA mewakili setidaknya 75% dari lebih 1.600 pemegang waralaba McDonald’s, yang memiliki dan mengoperasikan 95% dari hampir 14.000 jaringan restoran cepat saji McDonald’s di AS. Sejumlah pemegang waralaba memiliki banyak outlet, namun sebagian besar hanya memiliki beberapa.

Sebuah kelompok pemegang waralaba yang berbeda secara terpisah juga berdiskusi bersama McDonald’s untuk menegosiasikan masalah ini dan isu lainnya. Akan halnya NOA sendiri merupakan organisasi advokasi independen.

McDonald’s adalah tuan tanah bagi sebagian besar pemegang waralabanya yang harus membayar sewa pada hari pertama setiap bulan dan pembayaran layanan lainnya setiap tanggal 10.

Pemegang waralaba “sangat bersemangat dengan merek McDonald’s, dan ini adalah mata pencaharian mereka, kami memahami bahwa saat ini tentu merupakan saat yang penuh tekanan,” kata David Tovar, Wakil Presiden Komunikasi McDonald’s AS. “Perusahaan sudah memberikan dukungan finansial sampai level yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada operator di AS untuk memberikan suntikan likuiditas selama krisis ini.”

Beberapa pemegang waralaba sekarang khawatir mereka akan keluar dari bisnis karena sebagian besar outlet saat ini harus mengalihkan operasionalnya ke hanya layanan drive-thru, delivery, dan take-away setelah pemerintah memberlakukan aturan yang ketat untuk menahan laju penyebaran Covid-19.

Laporan McDonald’s pekan lalu menunjukkan angka penjualan perusahaan jatuh 13,4% di AS pada bulan Maret.

Menurut laporan perkiraan Credit Suisse pada Senin (13/4), penjualan makanan cepat saji di AS turun 30-40% dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan anjloknya penjualan layanan penuh sebesar 80%. (lic)