Jetstar Asia Terbang Kembali ke Manila, Bangkok, dan Kuala Lumpur

Mus • Monday, 20 Apr 2020 - 18:54 WIB
Pesawat Jetstar Airways di Bandara Changi, Singapura - AFP

Singapura – Maskapai murah Jetstar Asia akan melanjutkan kembali sebagian operasionalnya ke tiga kota utama di Asia Tenggara pekan ini, dengan layanan minimal dalam pesawat dan awak kabin mengenakan masker serta alat pelindung diri (APD).

Dilansir Channel News Asia, Senin (20/4), terhitung mulai Selasa (21/4) Jetstar Asia akan mengoperasikan kembali penerbangan pulang pergi lima kali sepekan antara Singapura dengan Manila, Bangkok dan Kuala Lumpur.

Layanan “temporer” ini hanya tersedia bagi warga negara dan penduduk tetap yang akan pulang ke rumah atau orang yang telah mendapat persetujuan tertulis untuk bepergian, demikian pernyataan Jetstar dalam rilis media, Senin (20/4).

Penerbangan tersebut akan beroperasi sampai setidaknya September mendatang, kata juru bicara Jetstar kepada CNA secara terpisah, dan menambahkan bahwa maskapainya “membantu memulangkan warga dan pengiriman barang di wilayah itu pada masa sulit ini".

Penerbangan penumpang ke Manila akan beroperasi setiap Selasa, sedangkan untuk Kuala Lumpur setiap Kamis dan Minggu.

Penerbangan kargo ke Bangkok akan beroperasi pada Rabu dan Sabtu.

Meskipun risiko terpapar COVID-19 di dalam pesawat dianggap kecil, beberapa tindakan pencegahan COVID-19 akan diterapkan, termasuk mengurangi jumlah penumpang untuk memungkinkan jarak yang aman, kata Jetstar.

Maksimal sebanyak 112 kursi akan tersedia dalam setiap penerbangan, yaitu sekitar 60% dari kapasitas.

Layanan dalam pesawat juga akan dikurangi dan penumpang hanya akan diberikan air minum selama penerbangan.

“Sejalan dengan langkah-langkah proteksi baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Singapura, maka semua penumpang akan diminta untuk memakai masker setiap saat. Awak kabin juga akan menggunakan masker dan APD sesuai dengan pedoman yang ditetapkan,” kata Jetstar.

Voucher perjalanan kemungkinan tidak dapat ditebus untuk jenis penerbangan ini.

Penerbangan internasional sendiri telah terhenti di tengah pandemi COVID-19, karena negara-negara memberlakukan lockdown dan pembatasan perjalanan untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.

Beberapa maskapai telah menghentikan sebagian besar, jika tidak seluruh penerbangan mereka, dan memberlakukan cuti terhadap awak kabin dan pilot mereka.

Di Bandara Changi, lalu-lintas penumpang anjlok hampir 71% pada Maret lalu, sementara lalu-lintas pesawat jatuh sekitar 50%.

Jetstar mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menangguhkan semua layanan selama tiga pekan sampai 15 April. Tetapi kemudian diperpanjang hingga 18 Mei, menyusul langkah-langkah proteksi ketat yang diperbaharui oleh Pemerintah Singapura.

Beberapa kru Jetstar telah beralih menjadi Duta Bersih SG untuk mendidik masyarakat tentang syarat-syarat jarak yang aman.

Dilaporkan CNA awal pekan ini, secara keseluruhan hampir setengah dari kru Jetstar dan anggota tim korporat telah mengambil tugas sementara di Badan Makanan Singapura (SFA), Badan Lingkungan Nasional dan Raffles Medical Group.

Menurut juru bicara Jetstar, Manila, Bangkok dan Kuala Lumpur dipilih karena adanya potensi permintaan yang cukup dari kota-kota itu.

Ada sekitar 200.000 warga Singapura di luar negeri. Diperkirakan 200.000 orang Filipina juga tinggal dan bekerja di Singapura, menurut Kedutaan Besar Filipina untuk Singapura. (lic)