NBA Mulai Buka Gym, Tetap Larang Main Basket

• Monday, 27 Apr 2020 - 14:50 WIB
https://www.nba.com/warriors/news/hoops-for-kids-20200421

Pimpinan NBA memperbolehkan semua tim untuk membuka fasilitas latihan yang sebelumnya ditutup massal akibat persebaran virus corona di Amerika Serikat. Akan tetapi, ada beberapa pembatasan yang masih harus dipatuhi oleh semua tim dan skuadnya. Para pemain memang sudah boleh menggunakan fasilitas latihan tim terhitung mulai 1 Mei mendatang, tetapi tetap tidak boleh melakukan latihan berkelompok.

Aktivitas yang diperbolehkan hanya latihan dasar di gym (bukan latihan bermain basket lima lawan lima). Untuk mengontrol hal tersebut, NBA akan memberikan arahan kepada tiap tim agar tidak kecolongan lagi. Hal ini jelas menjadi kabar gembira bagi semua penggemar basket di seluruh dunia. Artinya, ada perkembangan positif di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus pasien Covid-19 terbesar di dunia.

Namun, sekali lagi, hal ini pun tidak menjamin musim NBA dapat dilanjutkan dalam waktu dekat. Sebab, melanjutkan musim artinya memperbolehkan pemain bertarung lima lawan lima di lapangan. Pihak liga akan mempertimbangkan hal tersebut dengan matang sembari menunggu situasi mereda nantinya. Yang jelas, NBA tidak akan mengambil risiko untuk memaksakan menggelar pertandingan untuk hiburan semata.

Pemberlakuan ini tak lepas dari kebijakan beberapa negara bagian AS yang telah mencabut pembatasan sosial, khusus Georgia, pekan lalu. Oklahoma City dijadwalkan melakukan hal yang sama pekan depan. Texas juga bisa segera membuka beberapa arena kebugaran. Namun, salah satu pihak NBA sempat mengatakan bahwa para pebasket lebih senang berada di fasilitas tim dibandingkan pusat kebugaran umum.

Hal itu yang membuat tim di negara bagian bersangkutan mendapat sedikit keuntungan dibandingkan tim yang bermain di negara bagian yang lebih terpukul oleh pandemi virus yang juga biasa disebut 2019-nCov. Termasuk empat tim di California yang masih memberlakukan tetap di rumah sampai waktu yang belum ditentukan.

Komisaris NBA Adam Silver berharap ada standar untuk para pemainnya mendapatkan fasilitas di tengah wabah yang menjangkit lebih dari 200 negara tersebut. Namun, dia tetap belum bisa memastikan kapan kompetisi bisa kembali bergulir. Menurutnya, situasi di berbagai daerah AS berbeda-beda yang membuat pihaknya harus memikirkan secara matang apa yang harus dilakukan ke depan.

"Kami beroperasi di banyak yurisdiksi yang berbeda, jadi harus memperhatikan aturan yang berbeda. Negara bagian demi negara, kota demi kota. Tapi kami, pada akhirnya, adalah liga nasional, jadi kami merasa berkewajiban untuk menetapkan apa yang kami pikir merupakan standar yang tepat untuk para pemain kami,” Silver melanjutkan, “kami sangat berpengaruh dengan apa yang dilakukan pemerintah kota. Kami menerima semua data. Tapi saya pikir itu jelas untuk mengoperasikan liga dan kami memerlukan seperangkat standar nasional yang konsisten."

(Raikhul Amar, Koran Sindo)

(*)