Pemimpin Kelompok Anti Pembatasan Sosial di Amerika Serikat Positif Covid-19

Far • Tuesday, 28 Apr 2020 - 12:57 WIB
Getty Images

Raleigh, North Carolina - Seorang perempuan asal North Carolina, Amerika Serikat, yang menjadi pemimpin protes kebijakan lockdown dan pembatasan sosial terpaksa harus istirahat di rumah dikarenakan telah terjangkit virus corona.

Audrey Whitlock tidak bisa berpartisipasi dalam protes yang diadakan di Raleigh karena ia dikarantina setelah dites positif Covid-19 seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Kelompok yang dipimpinnya, ReOpenNC, memprotes kebijakan pembatasan sosial Gubernur North Carolina, Roy Cooper.

“Dia tidak pernah keluar dari rumahnya ketika dikarantina, oleh karena itu dia tidak menghadiri protes atau kegiatan yang kita telah lakukan” Ungkap salah satu anggota ReOpenNC, Ashley Smith kepada salah stasiun TV lokal.

Kelompok ReOpenNC berkumpul untuk melakukan protes kepada gubernur North Carolina. Foto: Getty Images

“Saya tidak bertanggung jawab terhadap pilihan yang dibuat orang lain. Saya mendukung kebebasan personal. Setiap orang harus memutuskan keputusannya sendiri. Jika mereka ingin datang, itu terserah mereka. Saya akan datang kesana. Saya tidak takut dengan virus. Saya lebih takut kehilangan hak-hak yang diberikan konstitusi dan penghidupanku.” Tambahnya.

Sekitar 1,000 orang berkumpul di pusat kota Raleigh Selasa minggu lalu untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap telah melanggar hak-hak konstitusi mereka.

“Kebanyakan dari kami adalah pemilik bisnis dan pegawai yang kehilangan sumber pendapatan dan telah dilanggar haknya untuk menghidupi keluarga kami. Kami berkumpul bersama untuk menuntut aksi dari para pejabat” Jelas grup ini dalam halaman Facebook-nya.

Dalam akun Facebook-nya, Whitlcok menulis “Saya akan terus berjuang setiap hari sampai kita menjadi orang yang bebas lagi, untuk menyuarakan peringatan karena seseorang harus melakukan hal yang benar dalam sebuah kekeliruan”

ReOpen NC berjanji akan terus melakukan protes di Raleigh setiap Selasa sampai gubernur North Carolina mencaput kebijakan pembatasan sosial yang kini telah diperpanjang sampai 8 Mei.

Berdasarkan lembaga otoritas kesehatan setempat, sampai saat ini sudah sebanyak 306 kematian terkait Covid-19 yang terjadi di North Carolina.

(far)