PLTU Paiton Probolinggo Diserang Ribuan Ubur-Ubur

Mus • Wednesday, 29 Apr 2020 - 10:28 WIB

Surabaya - PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo, kembali mendapat serangan ribuan ubur- ubur yang terlihat di sekitar bawah conveyor, pada Selasa, 28 April 2020, sekitar pukul 03:30 WIB.

"Pada tahun 2016, UP Paiton sebelumnya pernah mengalami hal yang serupa, sehingga pada fenomena ubur- ubur kali ini UP Paiton telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2x400 MW ini tidak terganggu," tutur General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah.

"Langkah-langkah yang diambil UP Paiton menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya," ujar Mustofa.

Mustofa mengatakan, ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari lalu akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama di pasang di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit.

"Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam canal intake," tutur dia.

Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa. Dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU," lanjut Mustofa.

Selain pengamanan Internal, UP Paiton juga menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur ini.

"Dengan menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur," tutur pejabat Paiton yang murah senyum tersebut.

Mustofa menuturkan, berkaca pada pengalaman 2016, kali ini pihaknya lebih siap. Metode yang telah dilakukan berhasil.

"Berdasarkan kondisi per hari ini, ubur-ubur masih terlihat banyak di sekitar canal intake namun bisa kami kendalikan," katanya.

"Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan," tambah Mustofa.

Sementara itu, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, meskipun ada serangan ubur-ubur, pihaknya tetap berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di sistem kelistrikan Jawa Bali.

"Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi COVID-19 dan di tengah bulan Ramadan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengtasi kejadian tersebut dengan sepenuh hati," pungkas Iwan Agung. (Hermawan)