Puasa Melatih Kesabaran Hadapi Covid-18

ITK • Wednesday, 29 Apr 2020 - 13:23 WIB

JAKARTA - Ramadan adalah bulan yang mubarak (diberkahi). Pada bulan ini seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Dengan berpuasa, manusia dilatih untuk berperilaku ikhlas, jujur, dan sabar.

“Puasa mengajarkan kita untuk bersabar, makanya disebutkan disebutkan as shaumun nisfus shabri (puasa itu setengah dari pada kesabaran). Sabar untuk tidak makan minum, untuk tidak melakukan hubungan dengan keluarganya. Dan puasa juga melatih sabar untuk menahan untuk tidak berkata tidak baik, tidak mengadu domba, bersabar menahan diri untuk juga tidak berbohong,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan tausiah Ramadan melalui video conference di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (28/04/2020).

Lebih lanjut Wapres menerangkan, dalam keadaan seperti sekarang ini dimana Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, perilaku serta sifat sabar sangat penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kesabaran itu begitu pentingnya apalagi pada saat kita sekarang menghadapi Covid-19 atau musibah corona. Ini kita diperlukan untuk bisa bersabar, selain tidak makan, tidak minum. Ada suatu yang sekarang diminta kepada kita supaya kita tidak keluar rumah, supaya kita menjaga jarak, supaya kita menjaga kebersihan, supaya tidak terjadi penularan Covid-19,” tegas Wapres.

“Dan ini saya kira ujian orang puasa sekarang, diuji lagi dan diminta ada penambahan kesabaran, termasuk juga untuk tidak tarawih di luar rumah, tidak berjamaah di masjid karena itu di daerah-daerah yang memang merah, pusat-pusat penyebaran virus maka tarawih juga ditiadakan, bahkan salat Jumat juga ditiadakan,” lanjutnya kemudian.

Oleh karena itu Wapres mengimbau, agar momen Ramadan kali ini dapat dijadikan pengingat dan peningkat kesabaran serta keikhlasan seluruh umat Islam untuk menjaga diri dan menghindari bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Sehingga puasa yang dikerjakan tidak hanya membawa manfaat bagi seorang individu, namun juga bagi orang lain di sekitarnya. 

“Oleh karenanya, maka di dalam bulan Ramadan ini mari kita tingkatkan kesabaran kita, keikhlasan kita, supaya puasa kita itu juga selain mempunyai nilai ibadah tetapi juga mempunyai nilai sosial, nilai menjaga hubungan pergaulan,” imbau Wapres.

“Jangan seperti yang disebutkan oleh Rasulullah, kam min shaimin laisa min shiyamihi illal ju’u wal ‘athasyu (banyak orang puasa, puasanya itu tidak mendapatkan apa-apa, melainkan hanya lapar dan haus saja). Tidak mendapatkan pahala karena melakukan dosa-dosa dan tidak memberikan manfaat sosial, manfaat kepada orang lain karena puasanya tidak memberi dampak pada perilakunya, bahkan manfaat untuk dirinya sendiri maupun juga untuk orang lain,” tambahnya. 

Menutup tausiahnya, Wapres berharap agar puasa kali ini dapat memiliki nilai tambah dari puasa-puasa sebelumnya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus membantu Pemerintah dalam memutus tali rantai penyebaran virus Covid-19.

“Kita berharap puasa kali ini mempunyai nilai tambah dari puasa sebelumnya. Dan puasa kali ini adalah puasa yang dapat memberikan pengaruh besar di dalam kehidupan kita di masyarakat, terutama dalam menjaga penyebaran Covid-19 yang sangat berbahaya dan merusak kesehatan masyarakat,” pungkas Wapres. (*)