Ini Alasan Pertamina Tak Turunkan Harga BBM

FAZ • Monday, 4 May 2020 - 10:47 WIB

JAKARTA - Pertamina hingga sekarang belum menurunkan harga BBM meski harga minyak mentah (crude oil) turun signifikan. Pertamina memiliki sederet alasan mengapa harga BBM di SPBU Pertamina tak kunjung turun.

Vice President Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, keputusan untuk menurunkan harga BBM perlu mempertimbangkan banyak faktor. Salah satunya harga minyak mentah dunia.

Fajriyah menyebut, Pertamina masih menunggu kelanjutan dari keputusan negara-negara OPEC, termasuk Arab Saudi dan Rusia soal pemotongan produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari mulai Mei hingga Juni 2020.

"Pemotongan itu akan terus diperpanjang apabila ada suatu kesepakatan ini terus dilakukan," katanya, Minggu (3/5/2020).

Fajriyah menjelaskan, langkah pemotongan tersebut akan berdampak pada kestabilan harga minyak. "Ini yang terus kita monitor bagaimana perkembangan selanjutnya," ujarnya.

Faktor lainnya, Pertamina berupaya untuk memastikan kemandirian energi tetap terjaga. Di tengah anjloknya harga minyak dunia, kilang Pertamina tetap mengolah minyak mentah menjadi produk minyak. Jika tak mengolah, Pertamina bisa saja meraup laba lebih besar.

"Walaupun ada kilang yang kemarin setop operasinya, namun secara umum kemandirian energi itu terus kita jaga, sehingga Pertamina tidak mengalami krisis di bidang energi," ujarnya.

Fajriyah juga menyoroti volume penjualan BBM yang turun signifikan akibat PSBB. Hal ini membuat Pertamina sebenarnya tak diuntungkan terlalu banyak dari penurunan harga minyak dunia.

Pertamina, kata Fajriyah, telah membuat harga BBM dalam negeri stabil dalam beberapa tahun terakhir. Padahal pada 2016, harga minyak dunia naik tinggi.

Selain itu, dia menyebut, BBM nonsubsidi seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo harganya diturunkan pada Januari 2020. Pada 2019, harga BBM Pertamax juga dua kali turun.

"Jadi sebenarnya penurunan terus kami lakukan, evaluasi harga terus kami lakukan, dan sampai saat ini Pertamina terus memonitor harga di dunia, dimana seperti yang kita ketahui kondisi dunia saat ini dalam keadaan yang tidak normal karena pandemi Covid-19," tuturnya.