LLDIKTI Wilayah III Apresiasi Gerakan 1000 APD Face Shield dari Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta (ITKJ)

FAZ • Monday, 4 May 2020 - 16:59 WIB

Jakarta - Saat ini para tenaga medis menjadi garda terdepan dalam menangani wabah Covid-19. Sebagai upaya menghindari penularan nya, alat pelindung diri (APD) sangat diperlukan, megingat para tenaga medis termasuk yang lebih rentan tertular. APD yang dapat melindungi wajah selain masker adalah face shield.

Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta (ITKJ) yang berada di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi LLDIKTI Wilayah III mengadakan program peduli COVID-19 bertemakan "Gerakan 1000 APD Face Shield".

Kegiatan ini disampaikan dalam Monev Perguruan Tinggi di Wilayah Jakarta dan Acara Video Conference bertajuk "INOVASI" yang digelar oleh LLDIKTI Wilayah III.

Rektor ITKJ, Prof. Dr. Eddy Yusuf, menyatakan sangat gembira bisa berkontribusi kepada para tenaga medis dalam penanganan pandemik covid-19 ini.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr Haikal (ketua proyek), tim civitas akademika ITKJ dan pihak donatur  (PT TATA dan PT MedQuest) yg ikut membantu mensukseskan program ini" ungkapnya.

Face Shield tersebut merupakan inovasi dari tim riset ITKJ dengan menggunakan teknologi 3D Digital Printing, dibuat menggunakan bahan polyactic acid dan visor mika transparan dengan tebal 0,7 mm. Face shield yang ringan dan nyaman untuk melingkupi wajah hingga telinga sehingga dapat meminimalisir paparan droplet dari pasien.

Dari sumber informasi ITKJ, ada 121 puskesmas dan rumah sakit yang sudah teridentifikasi, dengan total kebutuhan 2300 face shield, yang salah satunya adalah di Unit Layanan Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Face Shield ini juga sudah disumbangkan ke beberapa institusi di Sorong dan Jayapura. 

Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Agus Setyo Budi mengapresiasi setiap perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam penanganan Covid-19.

"apresiasi kami untuk Perguruan Tinggi yang telah turut berpartisipasi aktif dan berperan serta dalam penanganan COVID-19 ini. Untuk yang telah berkontribusi, diharapkan dapat diikuti oleh Perguruan Tinggi lainnya, tidak hanya di Jakarta saja tetapi di Indonesia" tutur Agus.