LLDikti 3 Evaluasi Kegiatan Kampus Selama Pandemi Covid-19

FAZ • Wednesday, 6 May 2020 - 17:13 WIB

Jakarta - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III menggelar rapat daring bersama 44 Pimpinan Perguruan Tinggi pada hari Senin, 4 Mei 2020. Acara yang diberi nama NGOPI PAGI (ngobrol dan diskusi Perguruan Tinggi) ini merupakan bentuk monitoring dan evaluasi untuk Perguruan Tinggi di Wilayah DKI Jakarta di tengah wabah Covid-19 yang telah berjalan semenjak 30 Maret 2020 silam.

Rapat ini dipimpin oleh Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. Pada sesi ini, dibahas berbagai upaya dan kendala apa saja yang dihadapi oleh insan pendidikan tinggi selama pandemi.

Dalam arahannya, Agus mengingatka kepada Perguruan tinggi untuk terus mengikuti arahan sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud dan Ditjen Dikti salah satunya memberlakukan belajar dan berkerja dari rumah.

Selain itu, dibahas juga bahwa Perguruan Tinggi agar dapat berkomunikasi dan mengkonversi kegiatan relawan menjadi pengganti SKS/Kompetensi bagi mahasiswa. Misalnya pembuatan alat kesehatan, mengembangkan mitigasi, hingga pengadaan pangan bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat.

Kegiatan relawan kemahasiswaan dapat dianggap sebagai pelaksanaan KKN. Agus juga mengingatkan dalam hal masa studi mahasiswa pada tahun 2020 sesuai Surat Edaran Ditjen Dikti bahwa mahasiswa yang habis masa studi/masa belajar di tahun akademik 2019/2 dapat diperpanjang 1 semester.

"Praktik lab dan lapangan dapat dijadwal ulang, penyesuaian pelaksanaan tugas akhir" jelasnya.

Agus menghimbau agar setiap Perguruan Tinggi dapat memberikan bantuan kelancaran mahasiswa dalam pembelajaran daring seperti subsidi kuota, logistik, dan kesehatan. Adapun teknisnya disesuaikan dengan masing-masing Perguruan Tinggi.

"Kita perlu memahami bahwa pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdampak kepada mahasiswa saja, tetapi juga kepada civitas akademika, termasuk pengelola perguruan tinggi, dosen, juga tenaga kependidikan. Maka terkait hal operasional diserahkan sepenuhnya kepada pimpinan perguruan tinggi." Ungkap Agus.

Tidak dapat dipungkiri, pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan tinggi selama pandemi Covid-19 ini menuai berbagai kendala. Namun, pihak Perguruan Tinggi berusaha untuk mencari jalan terbaik berupa win-win solution, agar pihak perguruan tinggi dan mahasiswa mendapatkan jalan terbaik.

Seperti Universitas Trilogi dan Universitas MH. Thamrin yang saat ini memberikan kelonggaran waktu untuk penundaan pembayaran SPP bagi mahasiswa. Akademi Keperawatan Keris Husada sudah memberikan potongan biaya kuliah untuk mahasiswanya dan subsidi kuota internet untuk para Dosen nya. Selain itu, Akademi Sekretaris dan Manajemen Don Bosco mengungkapkan bahwa mereka memang belum memberikan subsidi kuota internet, namun mahasiswa diberikan keringanan biaya kuliah dan para dosennya tetap diberikan insentif secara penuh.

Sejalan dengan itu, Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia dan Akademi Terapi Wicara menjelaskan selama pandemi ini tidak mengalami masalah dari segi operasional. Mahasiswa dan dosennya diberikan bantuan pulsa, potongan biaya kuliah dan tidak ada pemotongan gaji karyawan. Terkait dengan proses penerimaan mahasiswa baru, Perguruan Tinggi memberlakukan pendaftaran dan penerimaan secara daring, seperti yang dilakukann oleh Akademi Maritim Djadajat dan Sekolah Tinggi Maritim AMI.