Pandemi Covid-19, BPSDM Kemenhub Jamin Kualitas Taruna-Taruni Perhubungan

ANP • Thursday, 7 May 2020 - 15:07 WIB

JAKARTA - Pandemi virus corona di Indonesia terjadi sejak awal Maret lalu, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk masyarakat bisa bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Hal itu berlaku pula pada seluruh Taruna-Taruni pendidikan vokasi perhubungan di Tanah Air. 

Meski proses belajar mengajar dilakukan dari rumah, namun Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan tetap menjamin mutu pendidikan para Taruna dan Taruni Perhubungan. 

“Kita tidak abai dengan kualitas, tetap dipertahankan tapi harus ada perubahan standar," ujar Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan, Sugihardjo dalam video conference hari ini, Rabu (6/5/2020). 

Menurut Sugihardjo, untuk tetap menjaga kualitas lulusan, dalam materi ujian bagi para Taruna dan Taruni Perhubungan, dilakukan perubahan standar, di antaranya ujian semester atau ujian akhir hanya berbobot 60 persen, sementara sisanya 40 persen dari tugas-tugas.

Ia menjelaskan, penyesuaian lainnya yakni pelaksanaan wisuda akademis yang diundur, serta perubahan dalam kuota pendaftaran Taruna-Taruni Perhubungan untuk tahun ajaran baru.

“Kita membuka 2.676 kuota. Jadi dari 3.300 akan dikurangi,” jelasnya. 

Selain itu, bagi Taruna dan Taruni yang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (on job training), jika sudah berjalan 50 persen, maka yang bersangkutan dianggap telah menyelesaikan dan terhadapnya diberikan tugas tambahan lainnya. 

Sementara itu, Sekretaris BPSDM Perhubungan M Popik Montanansyah mengatakan bahwa ujian yang diberikan lebih berat bobotnya ketimbang ujian yang dilakukan di kampus.

“Seperti kita ujian ‘open book’, meski buka buku tapi kan susah jawabnya,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Suharto mengatakan, dengan adanya pandemi virus corona ini, pihaknya menyiasatinya melalui pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar.

“Kami saat ini memaksimalkan teknologi, contohnya ada semacam pengukuhan seremonial dan ini sangat penting maka kita laksanakan pengukuhan secara onliine,” jelasnya.

Sebagai informasi saja, jumlah keseluruhan taruna-taruni di BPSDM Perhubungan, di antaranya 4.022 matra darat dari enam perguruan tinggi, 9.108 matra laut dari 12 perguruan tinggi dan 3.697 matra udara dari enam perguruna tinggi dan satu akademi sebanyak 98 taruna yang melaksanakan lockdown kampus (Akademi Penerbangan Indonesia/API Banyuwangi).

“Praktik terbang tidak bisa menggunakan simulasi, harus praktek yang nyata,” kata Suharto. (ANP)