WMI Himbau Relawan dan Warga Menanam Tanaman Produktif di Rumah

Mus • Monday, 11 May 2020 - 05:05 WIB

Jakarta - Ketua Umum Wahana Muda Indonesia (WMI) Handriansyah menghimbau para relawan WMI dan warga untuk menanam tanaman produktif penopang kebutuhan harian di pekarangan Rumah.

Himbauan WMI ini dikeluarkan sebagai usaha mengatasi permasalahan ekonomi dan keterbatasan sumber pangan pokok yang diakibatkan oleh wabah corona (COVID-19) yang tengah melanda Indonesia.

"Jadi program ini bisa dikatakan sebagai usaha untuk memperkuat ketahanan pangan warga, karena pandemi covid-19 ini belum bisa dipastikan kapan berakhirnya," kata Handriansyah, Minggu (10/05/20).

Handriansyah menyarankan para relawan dan warga memanfaatkan tanah pekarangan ataupun menggunakan media tanam lain bagi warga yang tidak memiliki pekarangan.

"Jadi konsepnya, warga bisa menanam ubi kayu, sayuran, cabai, tomat hingga daun bawang diperkarangan rumah, atau bagi yang tidak memiliki tanah bisa menggunakan pot bunga, ember bekas hingga botol air mineral untuk media tanam yg digantung di dinding pagar ataupun tembok rumah," urai Handrian.

Handrian menegaskan, meski ada beberapa prediksi dari pemerintah maupun para ahli, hingga saat ini belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 akan berakhir di Indonesia. Atas dasar itu WMI menghimbau para relawan dan warga untuk bersiaga dengan ketahanan pangan mandiri di setiap rumah.

"Hari ini kran impor barang dari luar negeri mandeg, kebutuhan akan barang harian tinggi sedangkan didalam negeri sendiri warga petani juga terbatas geraknya akibat penerapan PSBB oleh pemerintah," ungkap Handrian.

Handrian berharap para petani di daerah mengambil peran siaga pangan dengan menanam tanaman yang menjadi kebutuhan primer dan sekunder baik padi, jagung, kentang, bawang merah dan bawang putih dan lainnya yang selama ini pasokannya sangat bergantung pada luar daerah dan luar negeri.

"Jadi contohnya kalau petani di daerah menanam bawang putih maka suplai bawang putih beberapa bulan kedepan bisa dari hasil murni petani indonesia dan tidak dari China lagi, karena selama ini suplai bawang putih di pasaran Indonesia didominasi oleh China,"  jelasnya. (Jak)