Tekan Peningkatan PDP Menjadi Positif Covid, Pemprov Jatim Siapkan RS Darurat

Mus • Monday, 11 May 2020 - 10:57 WIB

Surabaya - Pemprov Jatim terus berupaya menekan jumlah pasien positif covid-19 dengan berbagai cara. Satu diantaranya dengan menyiapkan rumah sakit darurat di bekas Rumah Sakit Kelamin di Indrapura. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keberadaan rumah sakit darurat ini sangat penting, khususnya untuk merawat pasien PDP agar statusnya tidak meningkat menjadi positif. Selain itu, rumah sakit darurat juga menjadi sarana kuratif pengendalian Covid-19.

"Berdasarkan evaluasi terkorfirmasi positif dari PDP mengalami peningkatan, dari 60% menjadi 68%. Kondisi ini harus dicarikan jalan untuk menekannya, dan rumah sakit darurat bisa menjadi langkah kuratif yang bisa dilakukan," ujar Khofifah.

dr. Joni Wahyuhadi Kepala Gugus Kuratif Penanganan Covid 19 Jawa Timur menambahkan, keberadaan rumah sakit darurat sudah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Kemenkes RI yang telah mengirimkan timnya untuk melakukan survey dan membantu persiapannya. Demikian juga dengan organisasi dokter, perawat dan apotoker di Jawa Timur akan mendukung penuh rumah sakit darurat untuk Covid 19. 

Untuk tahap pertama menurut dr Joni, akan disiapkan terlebih dahulu rumah sakit lapangan di tempat tersebut. Sementara rumah sakit darurat dilakukan renovasi.

"Kita akan menyiapkan 3 tenda besar untuk rumah sakit lapangan ini. Nantinya akan digunakan untuk screning dan layanana administrasi serta untuk rawat inap, namun hanya untuk pasien dengan gejala klinis ringan," ujar dr Joni.

Sementara untuk dukungan para medis, menurut dr Joni, berasal dari RSUD Sutomo, RS Haji dan RS Menur. Termasuk juga dari IDI jatim dan organisasi perawat nasional Jatim.

"Semua sudah siap. Insyaallah jika tidak ada perubahan Selasa rumah sakit lapangan akan bisa dioperasikan sekaligus sebagai tahap uji coba," tambah dokter yang hobi bulutangkis tersebut.

Terkait dengan proses renovasi rumah sakit kelamin menjadi rumah sakit darurat, dr. Joni menyampaikan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama akan disiapkan 100 bed. Tahap selanjutnya 200 bed dan bisa ditambahkan lagi hingga 500 bed.

"Proses renovasi ini membutuhkan waktu, mengingat sudah 10 tahun tidak digunakan. Nantinya tahap pertama akan disiapkan 100 bed, tahap selanjutnya 200 bed dan bisa di extend hingga 500 bed. Semoga saja tidak perlu cukup sampai 100 bed saja," pungkas dr.  Joni. (Hermawan)