Rapid Test Makin Masif, Pasien Positif Covid-19 di Jatim Melonjak

Mus • Wednesday, 13 May 2020 - 08:44 WIB

Surabaya - Persebaran Covid-19 di Jatim masih sangat masif. Dalam perkembangannya di beberapa hari terakhir, penambahan jumlah pasien positif naik begitu tajam. Bahkan semua kabupaten dan kota tidak ada lagi yang menyandang zero covid-19. Kabupaten Sampang yang semula nihil pasien positif Covid -19 akhirnya pun masuk daftar daerah berstatus zona merah.

Kondisi ini sudah diperkirakan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid -19 Jatim. Kepala Rumpun Kuratif  Penanganan Covid -19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan, lonjakan jumlah pasien positif tidak terlepas dari makin masifnya rapid test dan tracing oleh Gugus Tugas Jatim maupun kabupaten dan kota. Berdasarkan data saat ini, jumlah mereka yang telah menjalani rapid test mencapai 5.545 orang. Dari jumlah tersebut 929 diantaranya dinyatakan reaktif.

"Lonjakan ini sudah kami perkirakan, seiring makin masif nya rapid test dan tracing. Setidaknya 929 orang sdh dinyatakan reaktif dari 5.545 orang yang sudah menjalani rapid test," ujar dokter yang juga menjabat Dirut RSUD Sutomo tersebut.

Saat ini mereka yang telah dinyatakan reaktif, menjalani swab untuk memastikan apakah terjangkit covid -19 atau tidak. Karenanya masih sangat terbuka jumlah pasien positif mengalami peningkatan dalam beberapa hari ke depan.

"Proses swab sudah berjalan terhadap mereka yang reaktif. Karenanya sangat berpotensi jumlah yang positif akan terus bertambah," lanjut dr Joni.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi semalam menegaskan bahwa penambahan tersebut bukan berasal dari kasus baru. Namun dari pengembangan dan pemeriksaan terhadap kasus yang sudah ada, termasuk klaster-klaster yang jumlahnya cukup banyak di Jawa Timur.

"Ini adalah perkembangan dari pelaksananan rapid test dan situasi serta hasilnya sudah kami sampaikan ibu gubernur," ujar Emil.

Emil juga menambahkan, masifnya rapid test dan tracing sangat diperlukan karena makin banyaknya klaster-klaster yang terbentuk. Diharapkan dengan rapid test dan tracing bisa mengambil langkah strategis agar persebarannya bisa ditekan semaksimal mungkin. Mengingat belum ada obatnya, maka langkah preventif menjadi andalan untuk dilakukan.

"Kita mengandalkan rapid test dan tracing untuk pengendalian covid -19 mengingat belum ada obatnya," pungkas Emil.

Sampai dengan kemarin, tercatat ada penambahan 115  pasien positif di Jawa Timur. Penambahan tersebut menjadi yang terbanyak secara nasional dan menjadikan  total jumlah pasien positif covid-19 di Jatim mencapai 1649 orang. (Hermawan)