Ngawi - Awal bulan ini, almarhum didi kempot bertemu dengan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang), di posko covid 19 Ngawi.

Keduanya tengah merancang sebuah konser digital untuk menghibur para warga Jawa Timur diperantauan yang tidak bisa pulang kampung karena pandemi Covid-19.

Namun lima hari kemudian, Didi Kempot tiba tiba meninggal, dan kabar ini hampir menyapu bersih pemberitaan wabah corona dimedia massa dan medsos, pun gagasan konser untuk membantu korban corona tersebut.

"Malam sebelum meninggal, saya masih saling telepon untuk mematangkan rencana ini," kata Kanang saat menceriterakan jam jam terakhir bersama Didi.

Mendengar koleganya meninggal, kanang pun bertekad untuk meneruskan 'warisan' konser  itu. Apalagi dukungan dari Gubernur Jawa Tegah Ganjar Pranowo ketika bersama sama mengantarkan sang maestro ke liang lahat.

"Saya akan melanjutkan rencana kami, ini adalah amanah, apapun bentuk dan hasilnya," kata Kanang.

Sejak itu, kanang pun terus memastikan ke beberapa tokoh yang menjadi bagian dari acara ini, seperti Sekab Pramono Anum, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,  jika rencana terus berlanjut meski tanpa kehadiran Didi Kempot

"Mereka tidak mengendurkan dukunganya, bahkan pak Ganjar bersedia ambil bagian" kata Kanang.

Maka bulatlah pelaksanaan konser digital tersebut, dengan format tambahan bertema Didi Kempot dalam kenangan.

"Kami akan live kan acara ini dengan menggandeng jaringan TV terluas di Indonesia agar sobat ambyar bisa ambil bagian membantu korban corona seperti yang diinginkan mas Didi," terang Kanang.

Konser digital ini sendiri akan di tayangkan live di iNews 25 Mei mendatang, dengan panggung  utama dari Ngawi asal Didi Kempot.