Prof Tjandra Yoga Aditama
Mantan DirJen P2P Kemenkes dan Mantan Kepala Balitbangkes. Sekarang bertugas sebagai Direktur WHO SEARO ttg Penyakit Menular.

NEW DELHI - Sebagai lanjutan posting lebaran 24 Mei yg lalu, maka ada lima hal pada 25 Mei 2020 yang merupakan hari Iedul Fitri resmi India.

Pertama, PM India pagi harinya menyampaikan selamat Iedul Fitri pada warga muslim negaranya, konon sekitar 15-20 % dari 1,3 milyar penduduk India.

Ke dua, tetangga saya kebetulan seorang Ibu muslim berusia hampir 90 tahun. Anak2nya datang berkunjung ke Ibu ini, yang laki2 pakai baju kurta India ( hampir seperti baju koko penuh sulaman, tapi panjang hampir selutut), atas bawah putih dan masker putih juga, unik juga. Yang wanita bajunya berwarna warni tidak putih.

Ke tiga, saya di kasih makanan oleh mereka, Alhamdullillah, jadi ngerasain makanan lebaran India, a.l saviyan, puding susu dgn kismis dan kelapa.

Ke empat, siang2 ada beberapa orang bawa gendang dan jalan dari rumah ke rumah yg muslim, lalu memainkan gendangnya cukup keras dan tentu gaya India, rupanya lalu dikasih tip ala kadarnya. Karena hanya ada bbrp rumah yg muslim maka hanya kedengeran beberapa kali pukulan gendangnya, lalu sepi lagi.

Ke lima, walaupun 25 Mei adalah Iedul Fitri disini, tapi memang tidak terdengar suara takbir, dan masjid memang tutup walau suara azan terdengar sayup sayup.

Malam hari nya saya diundang makan  (hidangan utamanya poha, dari beras yg ditumbuk dan dicampur macam2 serta kebab ayam & kambing) oleh staf yg orang India kewarganegaan Inggris (anak lakinya terlihat bule beneran), bersama teman dari Bangladesh yang pakai Sari (kanan atas).

Saya senang karena pengalaman saya “lebaran sendirian” dimuat oleh berbagai media, Antara, Republika dll. seperti di gambar ini.

Hal lain, hari2 ini ada “red alert heat wave” di New Delhi dan sekitarnya suhu lebih dari 45 C, dan orang diminta tidak kena matahari antara jam 1 siang sampai 5 sore, ramalannya dalam beberapa hari ini bisa mencapai 49 C, puaanas buangeet. (ANP)