YLKI: Jadikan Masa Transisi Kota Jakarta, sebagai Tonggak Terakhir Melawan Covid-19

ANP • Thursday, 4 Jun 2020 - 20:32 WIB

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerpanjang masa PSBB Kota Jakarta, hingga akhir Juni 2020. Dan menyatakan Kota Jakarta masuk dalam masa transisi, belum bisa memasuki kehidulan new normal. Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, ada beberapa catatan terkait hal ini, yakni agar masyarakat benar-benar jangan kendor, apalagi euforia memasuki masa transisi ini.

"Perilaku yang euforia justru akan memicu kemunduran (setback) dari upaya pengendalian Covid-19 di Jakarta, yang sedikit banyak mengalami penurunan." kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, aparat dan petugas lapangan harus serius dan konsisten dalam melakukan upaya pengawasan dan  penegakan hukum selama masa transisi ini.  "Jangan sampai semangatnya kendor pula. Bahkan seharusnya lebih semangat dan jangan segan-segan untuk memberikan sanksi bagi pelanggar," ujarnya.

Selain itu kata Tulus, semua pihak, baik masyarakat,  aparat pemerintah dan juga sektor usaha harus bahu-membahu membereskan wabah Covid-19 di Jakarta dan di Indonesia. Sebab faktanya upaya pengendalian Covid-19 di Indonesia selama 3 (tiga) bulan terakhir kurang menghasilkan kerja yang optimal, karena adanya kekurangseriusan, kurang koordinasi dan sinergi antar institusi. Plus perilaku masyarakat yang cenderung longgar, kurang mengindahkan standard protokol kesehatan.

"Kita semua tentu sudah bosan selama tiga bulan terkurung di dalam rumah, bekerja di rumah, belajar di rumah. Masyarakat pun sudah megap-megap karena kantongnya makin menipis, sementara bantuan logistik pemerintah sangat tidak cukup. Jangan ada lagi sikap kendor dalam upaya memberantas wabah Covid-19. Kita semua harus bersiap menyongsong kenormalan baru  tetapi jangan mengendurkan sedikit pun standard protokol kesehatan. Kecuali kita ingin setback dan memicu serangan gelombang kedua yang lebih parah. Jika hal ini yang terjadi ongkos sosial ekonominya akan sangat besar. Boleh jadi perpanjangan PSBB adalah pil pahit bagi sektor usaha dan ekonomi, tetapi akan lebih pahit lagi jika pengendalian wabah Covid ambyar di tengah jalan," tambahnya. (ANP)