Jaga Lingkungan, PJB Kembangkan Bauran Energi Biomassa

Mus • Friday, 12 Jun 2020 - 10:36 WIB

Surabaya - Pemanfaatan energi Biomassa diyakini mampu mewujudkan target Bauran Energi Nasional (BEN). Potensi energi tersebut, kini dimaksimalkan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting di 52 unit PLTU PLN.

“Untuk saat ini PT PJB telah melakukan pengujian di 5 PLTU,” ungkap Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PT PJB.

Iwan mengatakan, kelima PLTU yang mendapat support Biomassa, masing-masing PLTU Paiton, Rembang, Indramayu, Ketapang dan Tenaya.

“Co Firing ini menawarkan aspek positif bagi lingkungan di industri kelistrikan. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diterapkan di seluruh pembangkit listrik di Indonesia,” ujar Iwan Agung saat video teleconference yang dihadiri Muhammad Ikhsan Asaad selaku Direktur Mega Project PLN, Zulfikar Manggau, EVP Energi Baru dan Terbarukan, Ida Bagus Ari Wardhana EVP Operasi Regional Jawa Bagian Timur, Bima Putrajaya EVP Operasi Regional Jawa Bagian Barat dan para Pimpinan Unit PLN beserta seluruh jajaran Direksi PT PJB.

Menurutnya, Co Firing adalah solusi tepat dalam menjaga bumi agar terwujud Indonesia yang lebih hijau. Sehingga, bumi tetap nyaman dan bisa dihuni hingga seterusnya.

“Sampai anak cucu kita kelak,” harapnya.

Keunggulan dari inovasi cofiring ini, kata Iwan, adalah mengubah penggunaan fossil fuel power plant menjadi green power plant. Sehingga, mengurangi emisi SOx dan NOx dan mendukung target bauran EBT 23% di tahun 2025 tanpa investasi pembangkit EBT baru.

“Sudah barang tentu butuh CAPEX cukup besar. Ini adalah salah satu inovasi untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi di dunia,” tutur Iwan saat mengulas Co Firing di Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton 2 x 400 MW untuk semakin memperkokoh diri sebagai pionir dalam melakukan akselerasi pemanfaatan EBT.

Di kesempatan sama, Muhammad Ikhsan Asaad, Direktur Mega (Dirut) Project PLN Co-Firing mengaku, bangga terhadap PT PJB yang berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Nantinya, CoFiring ini akan dilaksanakan di 52 unit PLTU PLN dengan total kapasitas 18.184 MW.

“Sehingga, dengan 5% penggunaan Biomass diharapkan sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT,” kata Ikhsan.

Co-Firing sendiri, jelas Ikhsan, merupakan proses penambahan Biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang signifikan. Melalui metode Direct Cofiring bio pellet dicampur dengan peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder.

“Kemudian dimixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar,” jelasnya. (Hermawan)