Ternyata Anak Kampung Salo Kendari Banyak yang Berpotensi Jadi Pimpinan

Mus • Friday, 12 Jun 2020 - 15:40 WIB

Kendari – Setelah Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis asal kota Kendari, tepatnya dari kelurahan Kampung Salo menjadi pimpinan tertinggi Polri, tak banyak yang tahu, ada satu lagi sosok nakhoda baru Korem 143/Halu Oleo, yakni Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, juga merupakan anak Kampung Salo Kendari.

Selama ini Korem 143/Halu Oleo dipimpin Perwira Menengah berpangkat Kolonel,. Namun berdasarkan Surat Keputusan Kasad tentang peningkatan status 22 Korem tipe B ke tipe A, dan pembentukan 1 Korem tipe A jajaran TNI AD, salah satunya Korem 143/Halu Oleo yang dijabat Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan

Bersama 73 Pati TNI AD lainnya, Brigjen Jannie Aldrin dilantik Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad, pada Rabu (10/6/2020).

Sosok Jannie Aldrin Siahaan lahir pada 25 Agustus 1969 di Makassar, tepatnya di asrama militer Yonarmed 6/76 Tamarunang yang sekarang menjadi Yonarmed 6/105 Kostrad di Jalan Letjen Andi Mappaoddang Jongaya Makassar.

Pada usia 10 tahun, ia pindah ke Kota Kendari mengikuti orang tuanya yang saat itu menjabat Kasdim 1417/Kendari di asrama Militer Kampung Salo. Pendidikan kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SMP dihabiskan di sana.

Jannie Aldrin mengenang, seiring berjalannya waktu, didikan militer yang kental makin membulatkan tekadnya mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi seorang militer pula.

“Bukan perkara mudah, untuk menggapai cita-citanya itu, berangkat sekolah saja harus berjalan kaki setiap harinya antara 6-8 Km,” jelasnya.

Dari keterbatasan itulah, apalagi kalau melihat beberapa Taruna yang pulang kampung ke kampung Salo, salah satunya Taruna Akpol Idham Aziz yang saat ini menjabat Kapolri dan Taruna Akmil Kolonel Inf Desius yang pernah menjabat Kapendam VII/Wrb makin membulatkan tekadnya menjadi seorang tentara.

“Setelah lulus SMA, waktu yang dinanti-nanti pun tiba. Selama satu minggu mengikuti proses seleksi, bersamaan dengan seleksi UMPTN, saya pun berangkat ke Magelang,” ucap Jannie.

Dan saat berada di Magelang, sang Ibu menyampaikan bahwa dirinya lulus UMPTN dan diterima di Fakultas Perikanan Unsrat Manado.

Dengan tegas, Jannie pun memberi jawaban kepada sang ibu untuk menunggu sampai pengumuman kelulusan Taruna.

“Ketika pengumuman pun tiba, saya salah satu peserta yang lulus dan langsung mengikuti pendidikan Taruna di Magelang. Sungguh senang dan bangga rasanya,” kenang Jannie.

Setelah menyandang pangkat Letnan Dua (Letda), Alumni Akmil 1991 ini mengawali kariernya sebagai Pama berdinas di Kodam V Brawijaya dan Kodam XVII Trikora.

Kariernya pun terus melesat, hingga pada 2020 ini dipercaya sebagai Danrem 143/HO.

Adapun penugasan operasi yang pernah dilajani antara lain Ops Tim-Tim tahun 1993, Ops Rajawali Papua tahun 1999, Opslihkam Aceh (NAD) 2003 dan Ops Pam Obvitnas Papua 2006.

Sementara penugasan ke luar negeri diantaranya ke Australia, Filipina, Malaysia, Spanyol, Brazil, Thailand, New Zealand, Amerika Serikat, India dan Korea Selatan.

Visi dan Misi dalam mengemban tugasnya sebagai Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan mempunyai visi mewujudkan prajurit Korem 143/HO yang solid, profesional, tangguh, berwawasan kebangsaan dan dicintai rakyat dalam rangka melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, demi terciptanya ketahanan nasional di wilayah Sulawesi Tenggara.

Sementara misinya mewujudkan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan Korem 143/HO yang profesional dan modern dalam penyelenggaraan pertahanan NKRI di darat wilayah Sulawesi Tenggara. Serta meningkatkan dan memperkokoh jati diri prajurit TNI AD Korem 143/HO yang tangguh, memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan prajurit melalui pembinaan doktrin, pendidikan dan latihan.

Sementara itu Feraira Jannie sebagai istri merasa bersyukur atas kepercayaan dari pimpinan TNI AD kepada sang suaminya.

 “Semoga amanah yang diberikan ini dapat kami emban dengan baik, sekaligus juga ikut andil dalam memajukan organisasi Persit di kesatuan,” pungkasnya. (Hengky)