Kasus Kematian Covid Tinggi, Doni Monardo Minta Gubernur Jatim Cari Penyebabnya

Mus • Thursday, 25 Jun 2020 - 10:59 WIB

 

Surabaya - Tingginya angka kematian Covid-19 di Jawa Timur memancing reaksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo. Saat  rakor di Gedung Negara Grahadi, Doni Monardo minta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kajian dan pemetakan seluruh permasalahan yang menyebabkan tingginya angka kematian.

"Angka kematian di Jatim tinggi bahkan lebih tinggi dari DKI Jakarta. Karenanya saya menyarankan untuk melakukan kajian yang menjadi penyebab utama kematian," ujar Mantan Danjen Kopassus tersebut.

Menurut Doni, kajian dan pemetaan tersebut sangat penting, dan akan menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan penanganan sesuai kondisi di wilayah terkait.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional, pada hari Rabu (24/6/2020) jumlah kematian di Jatim tertinggi secara nasional, dimana mencapai 750 kasus. Sementara DKI Jakarta 602 kasus.

Alumni Akmil 1985 tersebut juga minta kepada Pemprov Jatim untuk segera mengambil langkah yang strategis dan serius guna memutus rantai penyebaran virus corona. Salah satunya dengan pendekatan masyarakat yang memaksimalkan peran keluarga.

Menyinggung tentang kluster jenasah seperti yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa,  Doni berharap agar ada peningkatan kapasitas dan edukasi masyarakat dalam penanganan pasien covid-19 yang meninggal dunia, sehingga tidak ada lagi upaya pengambilan paksa jenasah covid oleh keluarga atau kerabat.

"Perlu ada penegasan dan pemahaman terhadap anggota keluarga dari pasien yang meninggal, agar tidak gegabah mengambil paksa jenasah yang terpapar covid, karena bisa berdampak menyebabkan lahirnya klaster baru, seperti yang tadi disampaikan Ibu gubernur," pungkas Letjend Doni Monardo yang saat ini menjabat sebagai Kepala BNPB. (Hermawan)