Presiden: Angka Positif di Jatim Tertinggi Nasional, Hati-Hati!

Mus • Thursday, 25 Jun 2020 - 13:39 WIB

Surabaya - Presiden Joko Widodo mengingatkan provinsi Jawa Timur untuk berhati-hati, mengingat angka pasien positif di Jatim tertinggi di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi penangan covid-19 Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Angka positif di Jawa Timur tertinggi di Indonesia, hati-hati. Namun ada optimisme juga karena angka kesembuhan juga lumayan," ujar Presiden Joko Widodo.

Setelah mendengarkan paparan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Presiden Joko Widodo memberikan 6 arahan utama dalam upaya pengendalian covid-19 di Jatim. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, hal yang terpenting dalam penanganan covid adalah kerjasama dan sinergi dengan semua pihak.

"Yang terpenting adalah kerjasama dan sinergi dengan semua pihak. Manajemen penanganan harus terpadu, tidak berjalan sendiri-sendiri," ujar Presiden Joko Widodo.

Arahan lain yang disampaikan Presiden adalah pelaksanaan rapid test, swab atau PCR hingga tracing harus terus dilakukan secara masif. Kemudian juga mengajak tokoh masyarakat dan agama ikut serta terlibat dalam membangun kesadaran penerapan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.

Presiden Joko Widodo mengaku prihatin bahwa ada sekitar 70 %warga di Jatim yang tidak mengenakan masker, karenanya pihaknya meminta kepada Menkes dan Ketua Gugus Tugas Pusat mengirimkan masker ke Jawa Timur.

"Laporan yang saya dapatkan, ada sekitar 70% masyarakat tidak memakai masker, karenanya saya minta Menkes dan Ketua Gugus Tugas mengirim masker ke Jatim," lanjut mantan Walikota Solo tersebut.

Arahan lain yang disampaikan Presiden adalah dalam pembuatan kebijakan penanganan covid, dimana pemerintah daerah dalam membuatnya harus melibatkan ahli dari praktisi maupun universitas dan berdasarkan kajian pengetahuan kesehatan.

Hal lain yang juga menjadi arahan presiden adalah kesiapan daerah dalam menghadapi covid-19. Daerah harus mempunyai berbagai rencana yang sistematis, sehingga tidak kaget jika muncul kondisi yang tidak terduga

"Hari ini jumlah mereka yang terkena covid telah mencapai 10 juta orang. Saya minta daerah menyiapkan plan A, B dan C agar selalu siap dan tidak kaget jika muncul kondisi yang tidak terduga. Saya tidak ingin terseret masuk dalam kondisi seperti itu," lanjut Presiden Jokowi.

Presiden minta semua arahan yang ia sampaikan bisa dilaksanakan dengan baik, kerja keras dan bersinergi dengan semua pihak agar kondisi Jatim bisa segera teratasi.

"Saya akan terus memantau dan mengikuti semua perkembangan di Jawa Timur. Dan dalam waktu 2 minggu saya inginkan ada penurunan yang signifikan untuk memasuki tatanan kehidupan baru yang memungkinkan masyarakat bisa hidup secara normal,"  pungkas Presiden Jokowi. (Hermawan)