Menteri Edhy Ingin Jamin Keselamatan dan  Kesejahteraan Nelayan Kecil

ANP • Thursday, 25 Jun 2020 - 21:31 WIB

SERANG - Selamat di laut, sejahtera di darat. Itulah concern Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam memperjuangkan nasib nelayan di tanah air. Ia  ingin menjamin keselamatan nelayan saat melaut, sekaligus memastikan tangkapan mereka melimpah ruah dan tentunya terserap maksimal di pasar. 

Hari ini (25/6) Menteri Edhy mengunjungi perusahaan peranti teknologi yang memproduksi peralatan smart fishing, seperti alat monitoring dan pengawasan kapal perikanan, khusus untuk kapal-kapal kecil berkapasitas di bawah 30 gross ton (GT), bernama Vessel Multi Aids (VMA).
 
Seperti halnya perangkat surveilans yang digunakan kapal-kapal bermuatan di atas 30 GT (VMS), VMA juga memiliki fungsi serupa. Perbedaan mencoloknya berada pada transmiternya. VMS berbasis satelit sementara VMA berbasis gelombang radio (VHF). 

"Saya pikir ini potensi yang baik untuk kita sampaikan ke nelayan. Karena selama ini nelayan kita melaut belum ada jaminan keamanan yang pasti tentang bagaimana perolehan ikannya, bagaimana keamanan dia di laut. Ini PR kami yang akan segera kami laksanakan," kata Menteri Edhy di Kantor PT Unggul Cipta Teknologi, Cikande, Serang, Banten, Kamis (25/6).

Menteri Edhy berharap, teknologi ini bisa menjadi solusi untuk nelayan kecil dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebab selain sebagai alat monitoring, VMA juga telah menyediakan teknologi pendeteksi daerah penangkapan ikan. 

"Teknologi ini akan memberi kepastian kepada keluarga (nelayan) dan hasil tangkapannya juga akan diketahui berapa (jumlahnya)," sambung Edhy.

Dengan telah diketahuinya keberadaan ikan, lanjutnya, nelayan di tengah laut juga bisa melaporkan kepada nelayan di daerah lain. Tujuan akhirnya, data potensi ikan di seluruh Indonesia dapat diketahui dan tidak terjadi disparitas produksi yang akan berdampak buruk pada serapan dan anjloknya harga. 

"Intinya pendapatan nelayan kita akan bisa ditingkatkan dan yang paling penting  keselamatan jiwa dan raganya," ujarnya. 

"Yang jelas nelayan enggak harus beli (alat ini). Kita yang akan beli dan akan bagikan ke nelayan. Saya engak mau teknologi ini sekadar untuk PR, atau untuk opini ngomong baik tapi faktanya tidak. Karena Pak Presiden tidak suka dengan anak buahnya yang hanya menyenangkan," tutup Menteri Edhy. 

Sementara itu, CEO PT Unggul Cipta Teknologi Lee Youngwoo mengklaim teknologi ini sebagai sistem yang dapat mengefisienskan kerja nelayan. VMA, kata dia, merupakan sebuah alat smart fishing yang bisa meningkatan penghasilan dan sekaligus menjamin keselamatan nelayan.

Fitur-fitur yang disediakan alat ini, meliputi komunikasi data antar darat ke laut dengan menggunakan jaringan khusus yang telah mendapat lisensi dari Kemkominfo, bisa melakukan pesan darurat (SOS), menyediakan informasi  cuaca laut (BMKG), memperkiraan posisi ikan, kompas & navigasi laut (peta laut Indonesia), fasilitas chat untuk mengirim pesan kepada keluarga nelayan di darat, dan e-Logbook online.

"Kami ingin membantu nelayan meningkatkan pendapatan. Juga membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam penyediaan pangkalan data. Karena Vessel Multi Aids ini fungsinya sangat beragam," kata Lee. (ANP)