Gus Zaki, Cucu KH Hasyim Asyari Meninggal Dunia Pasca-Dinyatakan Reaktif Covid-19

ADM • Thursday, 2 Jul 2020 - 09:26 WIB
(Foto: iNews/Mukhtar Bagus)

JOMBANG - Kabar duka kembali datang dari Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Setelah KH Sholahudin Wahid, satu lagi cucu dari pendiri NU KH Hasyim Asyari, yaitu KH Ahmad Zaki Hadziq atau yang akrab disapa Gus Zaki meninggal dunia, pada Rabu 1 Juli 2020 malam. 

Gus Zaki meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD Jombang dengan hasil rapid testnya reaktif. Ribuan warga tampak berdatangan ke Pondok Pesantren Tebuireng. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Gus Zaki.

Rencananya, jenazah Gus Zaki akan dimakamkan di halaman belakang Pondok Pesantren Tebuireng dengan protokol Covid-19, pada Kamis dini hari nanti. Selain menjadi pengasuh pesantren, Gus Zaki saat ini masih menjabat sebagai pimpinan wilayah Remaja Masjid Indonesia (RMI) NU Jawa Timur.

KH Fahmi Amrullah, salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Tebuireng menjelaskan, awalnya Gus Zaki dilarikan ke pusat kesehatan Pesantren Tebuireng karena mengeluh sakit dan didiagnosa sakit demam berdarah.

Pada Rabu pagi, Gus Zaki dirujuk ke RSNU Jombang. Namun, karena peralatannya kurang memadai, Gus Zaki kemudian dirujuk lagi ke RSUD Jombang.

Karena kondisinya mencurigakan, petugas kemudian melakukan rapid test terhadap Gus Zaki dengan hasil non reaktif. Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik, pada Rabu sore petugas melakukan rapid test ulang dan hasilnya ternyata reaktif.

Namun, saat akan dilakukan swab, pada Rabu malam Gus Zaki meninggal dunia. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga kemudian memutuskan memakamkan Gus Zaki dengan pemakaman standart protokol Covid-19.

Itu sebabnya, jenazah Gus Zaki baru akan dipulangkan dari RSUD Jombang dan dimakamkan pada Kamis 2 Juli dini hari nanti untuk menunggu ribuan peziarah yang datang ke Pondok Pesantren Tebuireng pulang dan suasana pesantren sepi.

Sejak Rabu malam, Pondok Pesantren Tebuireng telah ditutup untuk masyarakat umum dan hanya keluarga dari pengasuh pesantren saja yang boleh masuk ke dalam pesantren.

 

Sumber : Okezone.com