Pentingnya Kolaborasi Penelitian Internasional untuk Peningkatan Kapasitas Riset dan Inovasi Nasional

AKM • Friday, 3 Jul 2020 - 11:17 WIB

Jakarta – Peningkatan indeks inovasi nasional dan penguasaan teknologi menjadi salah satu dari prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua menjabat. Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro menekankan salah satu upaya dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kolaborasi penelitian internasional. 

“Kementerian kami mempunyai tugas untuk mengembangkan ekosistem riset yang baik dan meningkatkan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat. Salah satu upayanya dengan kita dorong kolaborasi internasional antara peneliti Indonesia dan berbagai institusi penelitian internasional,” jelas Menteri Bambang saat menjadi keynote speaker pada acara Kick Off Workshop CRC 990-EFForTS Tahap 3 IPB, Kamis (02/07).

Menteri Bambang menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan, para peneliti di perguruan tinggi Indonesia saat ini sudah lebih aktif dalam penelitian internasional, khususnya dengan negara di kawasan Asia-Pasifik. Lebih jauh secara internasional dari data tahun 2014-2019 Indonesia aktif dalam 1% topik paling menonjol di dunia, sebagian besar di bidang science, technology, engineering, and mathematics atau biasa disebut STEM.

Menurut Menteri Bambang, kolaborasi penelitian internasional dapat mempercepat dan meningkatkan hasil penelitian, meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, menambah kapasitas inovasi nasional, penelitian menjadi lebih fokus pada topik global, dan membuka kesempatan dalam berbagi akses fasilitas ilmiah terkait penelitian. 

“Indonesia selalu siap melakukan kolaborasi internasional dengan mengedepankan kebaikan kemajuan Indonesia, kemitraan yang setara, khususnya mengenai Genetic Resources and Traditional Knowledge (GRTK), dan berdasarkan pada kesamaan hak atas kekayaan intelektual,” tambah Menteri Bambang.

Sebagai informasi, CRC 990-EFForTS Tahap 3 merupakan workshop kolaborasi penelitian dua negara antara mitra konsorsium di Indonesia (Institut Pertanian Bogor, Universitas Jambi dan Universitas Tadulako) dengan Georg August University of Goettingen (Germany). Hadir dalam virtual workshop ini Rektor IPB, Arif Satria; Rektor Universitas Jambi, Sutrisno; Rektor Universitas Tadulako, Mahfudz; perwakilan University of Goettingen; serta dihadiri 300 partisipan. (AKM)