Gali Septic Tank, Warga Temukan Ratusan Peluru Meriam Diduga Sisa Perang Padri

Mus • Thursday, 9 Jul 2020 - 15:39 WIB

Pasaman - Seorang warga di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dikagetkan dengan temuan ratusan peluru meriam saat menggali lubang untuk pembuatan septic tank di belakang rumahnya.

Peluru meriam seberat total 2 ton tersebut diduga adalah peluru meriam Tuanku Imam Bonjol saat perang Padri melawan Belanda di zaman penjajahan abad 18. Ratusan peluru meriam ini ditemukan warga di kawasan Pasar Hilia, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Zairil (61), warga setempat menyebutkan, penemuan benda bulat dari besi yang diduga peluru meriam peninggalan sejarah perang ini berawal saat ia menggali lubang septic tank di belakang rumahnya.

Saat asyik menggali di kedalaman sekitar sepinggang, tiba-tiba linggis dan cangkul yang digunakannya menghantam benda keras di beberapa tempat. Setelah dikeluarkan, ternyata banyak ditemukan bulat dan berbentuk pecahan dengan bahan yang sama.

Temuan ini langsung dilaporkan Zairil ke tokoh masyarakat setempat untuk diberitahu salah seorang penggiat literasi di Bonjol.

“Saya awalnya gali lobang untuk buat septic tank, rupanya ada peluru meriam lalu saya lapor ke Nepi Inyiak ketua bamus tokoh masyarakat,” ujarnya seperti dikutip SINDOnews.com.

Sementara polisi yang mendengar informasi langsung memeriksa ke lokasi. Kapolsek Bonjol Iptu Yeeni Brando menyebutkan, benda yang ditemukan diduga adalah peluru meriam dengan berat total 2 ton.

Menurut Kapolsek Brando, peluru meriam ini diduga milik pasukan Tuanku Imam Bonjol saat perang Padri melawan tokoh adat yang dibantu Belanda di zaman penjajahan abad 18.

“Yang ditemukan ini diperkirakan adalah peluru meriam bekas perang Padri waktu dulu zaman penjajahan Belanda. Lokasi ini tidak berapa jauh dari benteng pertahanan perang Padri di gunung tak jadi. Yang ditemukan ada sekitar 18 yang masih bulat utuh dan ada kepingan-kepingan dan juga ada yang telah pecah, beratnya secara keseluruhan ada sekitar 2 ton,” ujar Kapolsek Bonjol Iptu Yeeni Brando.

Hingga Kamis (9/7/2020) siang, seluruh temuan dibawa ke Mapolsek Bonjol untuk diamankan. Dari temuan ini, sebanyak 12 peluru terlihat masih utuh, sedangkan sekitar 150 lainnya sudah menjadi pecahan atau serpihan.

Polisi belum memastikan apakah peluru utuh masih aktif. Namun, benda–benda temuan ini diamankan dulu hingga tim berwenang datang melakukan pemeriksaan.