Pandemi Covid-19, Mahasiswa UMB Kreatif dan Inovatif Hasilkan 80 Aplikasi

ANP • Sunday, 12 Jul 2020 - 23:12 WIB

JAKARTA - Meskipun pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, namun tidak mengurangi kreatifitas mahasiswa mahasiswi Universitas Mercu Buana (UMB) untuk berkreasi. terbukti ada sekitar 80 aplikasi karya mahasiswa UMB yang ikut ditampilkan dalam pameran karya mahasiswa program studi teknik informatika, dengan tema inovasi di musim pandemi, yang berlangsung sejak tanggal 1 sampai 10 Juli 2020. Bedanya kali ini pameran digelar secara virtual.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer UMB Dr. Mujiono Sadikin MT mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada semua pihak, baik dosen hingga mahasiswa atas terwujudnya pameran dan hasil karya mahasiswa program studi teknik informatika UMB tersebut. Apalagi menurut Mujiono, ditengah pandemi Covid-19 mereka tetap berinovasi dan mengembangkan diri.

"Ditengah pandemi, masih terus berinovasi dan berkarya untuk mengembangkan diri. Saya sebagai Dekan dan mewakili Fakukltas Ilmu Komputer sangat bangga dan apresiasi tinggi kepada dosen pembimbing, hingga mahasiswa, yang terus berkarya meski dengan keterbatasan karena pandemi," tegas Dekan Fakultas Ilmu Komputer UMB Dr. Mujiono Sadikin MT, dalam penutupan Pameran Smart Web, Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana, yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta, Sabtu ( 11/7/ 2020).

Ia menjelaskan, pameran dimasa pandemi Covid-19 membawa berkah, karena semua pihak menjadi lebih kreatif dan inovatif. Bahkan dengan adanya media digital secara online, akan menekan biaya karena tidak memerlukan penyewaan booth seperti pameran pameran sebelumnya.

"Pandemi membawa berkah, jadi lebih kreatif dan inovatif. Segi biaya lebih efektif, karena dengan media digital online tidak perlu sewa booth seperti biasanya," katanya.

Mujiono menyatakan, pameran tersebut merupakan pembuktian atas kualitas dan kompetensi mahasiswa di bidang pemrograman dan teknologi.  Sehingga pihaknya berharap, karya-karya yang dihasilkan tidak berhenti samapai disini. Namun harus ditingkatkan hingga menjadi sebuah startup, agar memiliki daya saing di pasar kerja. Selain itu bisa berkontribusi dalam misi kampus, yaitu kerja inovasi dan kreatifitas. Menurutnya, banyak hasil karya mahasiswa yang digunakan untuk kampus, diantaranya esurat, esiris, dan elegalisir ijazah.

"Pameran smart web ini merupakan pembuktian atas kualitas dan kompetensi mahasiswa di bidang keahlian masing-masing, khususnya pemrograman dan teknologi secara umum. Saya berharap karya ini tidak hanya berhenti disini, tapi dilanjutkan kedepan, baik untuk keperluan produk startup atau jadi bahan dasar hingga 80 persen tugas akhir. Karya anda ini merupakan kontribusi cukup signifikan bagi mengemban misi universitas, salah satunya menunjukkan kerja inovasi dan kreatifitas. Bahwa beberapa karya temen dulu sudah dipakai di universitas, misalnya esurat, esiris dan elegalisir ijazah," tambahnya.

Selain itu, Dekan Fakulktas Ilmu Komputer UMB tersebut juga menjelaskan bahwa, peluang kerja IT sangat besar karena saat ini Indonesia kekurangan tenaga enginer IT. Bahkan berdasarkan survei, sampai tahun 2030 diperlkukan 27 juta enginer IT di Indonesia, atau rata-rata 1.7 juta per tahun. Sementara kemampuan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia hanya 400 ribu per tahun.

"Indonesia kekurangan tenaga enginer IT. sampe 2030 hanya indonesia perlu 27 juta engginer IT. jadi dirata-rata 1.7 juta setahun. Sementara kemampuan Perguruan tinggi negeri dan swasta hasilkan lulusan IT hanya 400ribu maksimal. Kebutuhan masih sangat banyak. Tidak perlu kawatir kekuarangan pekerjaan. Pameran karya ini salah satu portfolio kompetensi," ujarnya.

Dalam penutupan secara online pameran karya mahasiswa program studi teknik informatika, Inovasi di musim pandemi, juga dihadiri oleh Rektor UMB Prof. Dr. Ngadino Surip, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UMB Dr. Mujiono Sadikin MT, Direktur Ristek dan Kerjasama Dalam Negeri UMB Dr Devi Ftriana, Kepala Prodi Teknik Informatika UMB Desi Rahmayanti. (ANP)