Walikota Surabaya Beri Perhatian Khusus Korban Pedofilia

Mus • Monday, 13 Jul 2020 - 10:59 WIB

Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya  mendatangani Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk menjenguk korban pencabulan beberapa waktu lalu. Empat orang korban tersebut dibawah umur yang berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan ia akan terus melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada para korban tersebut. Selain itu, menurutnya jika psikolog dinilai belum bisa memulihkan trauma korban maka akan ada pendampingan dari psikiater.

“Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga  perlu psikiater,” kata Wali Kota Risma seusai menemui Korban.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Menurutnya, beberapa korban tersebut juga tidak memiliki akta kelahiran yang nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.

“Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orang tuanya.,” tegasnya.

Tidak hanya itu, nantinya, anak yang tidak memiliki orang tua tersebut akan tinggal di selter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan disekolahkan. “Ada yang sudah meninggal orang tuanya mungkin nanti bisa tinggal di sana,” tegas dia.

Seusai mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak,  tanpa menunggu lama, Wali Kota Risma langsung melihat TKP di Makam Mbah Ratu Jalan Demak Surabaya. Sesampainya di lokasi, ia langsung bekerja bakti dan memberi instruksi kepada dinas terkait untuk menebang pohon-pohon, membersihkan area pemakaman dan membuang barang-barang yang tidak terpakai.

Di kesempatan itu, Plt Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengungkapkan selain kerja bakti ini untuk membersihkan area makam, Anna menegaskan wilayah sekitar ini juga harus dihindarkan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Supaya kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi, Kami menebang pohon dan membuang barang-barang yang tidak digunakan,” kata Anna.

Kasus pencabulan terhadapa anak anak terungkap setelah korban melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya dan kemudian melapor ke Polres Tanjung Perak. Pelaku berhasil diamankan, yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga kompleks makam Mbah Ratu Surabaya. (Hermawan)