Alat Swab Test Patah dalam Hidung, Bocah 1,5 Tahun Meninggal Dunia

Vir • Wednesday, 22 Jul 2020 - 14:23 WIB
Alat Swab Test (Foto : Asiaone)

Arab Saudi - Seorang anak laki-laki dari Arab Saudi meninggal dunia setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan alat swab test berbentuk tongkat yang patah dalam rongga hidungnya saat menjalani tes virus corona Covid-19. Anak berusia 18 bulan atau 1,5 tahun tersebut pertama kali di bawa ke Rumah Sakit Umum Shaqra setelah mengalami demam pada 10 Juli 2020.

Pemeriksaan dokter mengungkapkan bahwa anak tersebut pada dasarnya sehat, namun untuk memastikan kondisinya lebih lanjut, dokter pun memutuskan untuk melakukan usap hidung atau biasa disebut dengan swab test

Paman dan wali sah anak tersebut, Mosaed al-Joufan mengatakan bahwa bocah tersebut tidak menderita penyakit kronis atau berbahaya. Selama pemeriksaan Covid-19 alat swab test kabarnya patah di dalam rongga hidung anak tersebut dan anestesi umum diperlukan untuk mengeluarkan tongkat swab yang patah.

Sebagaimana dilansir dari Asia One, Rabu (22/7/2020), ayah bocah tersebut awalnya keberatan dengan prosedur tersebut. namun kemudian mereka setuju setelah berkonsultasi dengan beberapa anggota keluarga serta jaminan oleh staf rumah sakit. Operasi berakhir sekira pukul 01.00 waktu setempat dan patahan tongkat swab berhasil dihilangkan.

Menurut media lokal Arab, bocah laki-laki tersebut telah sadar dan meminta dokter spesialis melalui staf keluarga meminta dokter untuk memeriksa kondisi anak laki-laki itu. Sang orangtua memastikan bahwa tidak ada komplikasi operasi yang terjadi seperti pendarahan atau kesulitan pernapasan lainnya.

Keesokan harinya sekira pukul 09.00 waktu setempat, bocah malang tersebut kehilangan kesadaran. Staf medis melakukan CPR dan memasangkannya pada ventilasi mekanik. Ayah anak itu pun tiba di rumah sakit dan meminta bantuan dokter spesialis.

Seorang hali radiologi melakukan rontgen pada anak anak itu dan menemukan bukti adanya sumbatan jalan napas di salah satu paru-parunya. Setelah kondisinya memburuk, sebenarnya anak itu masih bisa diselamatkan dengan membawanya ke Rumah Sakit Spesialis di Riyadh. Namun usaha tersebut urung dilakukan karena berbagai pertimbangan.

“Permintaan ini disetujui lebih awal, tetapi kami duduk di rumah sakit menunggu ambulans yang tidak mencapai bagian darurat sampai satu jam kemudian,” tutur paman bocah tersebut.

Laporan mengatakan ketika ambulans tiba pada pukul 1.19 siang, keluarga anak itu tetap menunggu sampai sekira pukul 15.00 hingga 17.00 di mana anak tersebut dinyatakan meninggal dunia. Keluarga telah meminta proses penyelidikan atas kematian anak tersebut serta seluruh prosedur yang telah dijalaninya.

Menteri Kesehatan Kerajaan, Tawfiq bin Fawzan al-Rabiah telah menanggapi dengan memerintah penyelidikan atas insiden tersebut. ia juga bertemu dengan ayah anak itu untuk menyampaikan belasungkawa dan berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini secara pribadi. (Vir)

 

Sumber: Okezone.com