Pandemi Tak Halangi Jadi Orang Tua Hebat, Gali Potensi Anak dan Jadi Idola Anak

AKM • Thursday, 23 Jul 2020 - 11:54 WIB

Jakarta - Untuk bertahan pada kondisi apapun sebuah keluarga harus berketahanan dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan tersebut untuk bertahan. Terlebih dikala pandemi Covid-19 ini, anak-anak menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan terpengaruh baik dalam segi kesehatan, pendidikan maupun psikologis. Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan bahwa sebagai orang tua kita harus bisa menyesuaikan diri, berempati, dan mendidik anak sesuai dengan zamannya.

“Orang tua juga harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi agar bisa menjadi sahabat anak, sahabat remaja. Sehingga anak-anak bisa dekat dengan orang tua dan menjadi penerus bangsa yang sehat, bahagia, berkualitas, maju dan berdaya saing tinggi,” ucap Hasto dalam acara Live talkshow secara virtual  dengan tema “Menjadi Orangtua Hebat dengan Gembira di Rumah Bersama Keluarga” di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Hasto menilai Orang tua itu paling penting untuk menyadari bahwa anak dan cucu itu adalah generasi yang memang beda. Cara berpikirnya beda, cara bergaulnya beda, kemudian ekosistemnya beda, itu yang harus disadari.

“Kadang-kadang yang repot orang tua itu kalau dia hidup di alamnya sendiri kemudian punya waham, waham itu isi pikiran yang tidak boleh, tidak bisa dikoreksi orang lain. Nah itu berbahaya. Oleh karena itu sehingga kalau tadi pertanyaannya misalkan gimana ini orang tua itu memandang itu akhirnya jawabannya, ya kita harus ngalah dan nyesuaiin diri dengan kondisi dan ekosistem sekarang,” katanya.

Namun demikian, menurut Hasto ada hal yang sifatnya sebagi nilai luhur yang tidak boleh lekang oleh jaman dan tidak terpengaruh oleh teknologi seperti bicara tentang kejujujuran,

“Kejujuran itu kan mau teknologi yang canggih mau yang jaman dulu, tetap harus ada nilai luhur. Tetap berintegritas, hal-hal itu yang menjadi nilai-nilai luhur di dalam keluarga. Kesimpulannya adalah kalau kita memandang kita harus mengalah dengan cara baru, di eranya mereka, tetapi kita harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur yang baik untuk diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya,” jelas Hasto.

Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. menekankan pentingnya suasana yang penuh persahabatan dan keakraban dalam sebuah keluarga. Orang tua diharapkan bisa menjadi idola bagi putra putrinya, bisa menjadi contoh dan pendengar yang baik untuk selalu instropeksi diri menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anaknya.

“Manusia mempunyai daya adaptasi yang tinggi yang pada akhirnya mebuat mereka mempunyai daya lenting yang kuat sekali, tidak mudah menyerah, tidak mengeluh tetapi penuh rasa syukur. Itulah yang bisa dikembangkan pada setiap orang tua,” jelas Seto Mulyadi yang akrab di panggil Kak Seto.

Kak Seto juga menuturkan bahwa selama pandemi ini ternyata banyak ditemukan orang-orang tua yang menyatakan bahwa dengan adanya pandemi ini mereka menjadi lebih akrab dengan keluarganya khususnya anak-anak. Mereka bisa menemukan potensi-potensi diri masing-masing anak yang memiliki keunikan yang berbeda-beda. Dengan melihat kelebihan-kelebihan anak inilah yang dikatakan orang tua hebat, tambahnya.

“Dan mungkin yang nggak boleh lupa selain parenting skill juga couple skill, ketrampilan berpasangan. Kami mendapat data pandemi ini banyak perceraian meningkat. Nah ini membuat anak terluka hatinya. Jadi mohon selain dekat dengan anak ayah dan bunda juga tetap mesra. Jadi saling memeluk di depan anak, itu diteladankan. Saling menghargai, jadi itu yang juga tetap dijaga. Jadi keluarga ini bukan hanya orang tua ke anak tapi antar orang tua,” tuturnya. (AKM)