Komite Pemulihan Ekonomi Prioritaskan 2 Program Utama

ANP • Wednesday, 29 Jul 2020 - 17:14 WIB
Foto: Biro Pers Setpres

JAKARTA - Komite Pemulihan Ekonomi Nasional akan memprioritaskan 2 fokus program utama yang akan dikonsentrasikan dalam waktu dekat. Program utamanya, berupa bantuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Produktif. 

Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pada fokus program pertama, setiap penerima bantuan akan menerima dana sebesar Rp2,4 juta per orang. 

Bantuan itu adalah grant (hibah) dan bukan berupa kredit.  Bantuan dapat digunakan memenuhi kehidupan sehari-sehari, tapi dapat juga digunakan UMKM untuk mulai berusaha. 

"Arahan bapak presiden, usahakan cepat mulai, dan secara bertahap bisa dinaikkan, kalau bisa sepuluh sampai dua belas juta UMKM bisa mendapatkan bantuan usaha ini," jelas Budi dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Rabu 29 Juli 2020.

Fokus program kedua, kata Budi, akan mulai menyalurkan kredit usaha berbunga rendah kepada UMKM. Program ini menurutnya bukan grant (hibah), melainkan pinjaman menggunakan mekanisme yang sudah ada. Targetnya mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengusaha yang memiliki usaha rumah tangga.

"Rencana kami, program berbunga rendah ini, akan kami integrasikan dengan program bantuan UMKM yang tadi," lanjutnya. 

Ia merincikan urutannya, program bantuan UMKM diberikan pada mereka yang baru di-PHK, atau yang baru memulai usaha, setelah usahanya jalan, barulah ditawarkan program kredit berbunga rendah UMKM. "Kredit ini besarannya sekitar dua juta (rupiah) dan bisa kita tambahkan. Sesuai kebutuhan modal kerja mereka," Budi menambahkan. 

Dua program tersebut diharapkan dapat mencapai dua perintah Presiden Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi. Pertama bisa menjaga pendapatan masyarakat, baik yang kehilangan pekerjaan atau tinggal di rumah tangga, dan kedua bisa membantu mereka yang menjadikan bantuan ini modal awal untuk usaha ekonomi produktif.  

"Dua program tersebut yang akan kami dorong, dan kami akan monitor ketat pelaksanaannya, dalam dua sampai empat minggu kedepan. Dan mudah-mudahan angkanya bisa segera kita lihat," harapnya. 

Selain itu Budi menyampaikan bahwa Komite Pemulihan Ekonomi diarahkan Presiden Jokowi agar mempercepat dan mengoptimalkan serapan anggaran untuk stimulus hingga akhir tahun 2020. 

Untuk Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi juga diberikan pesan khusus agar dapat menjaga pertumbuhan ekonomi terutama pada kuartal ketiga hingga akhir bulan September, agar pertumbuhan ekonomi tidak menjadi negatif. 

Masih katanya, krisis ekonomi saat ini berbeda dengan krisis ekonomi sebelumnya seperti krisis ekonomi tahun 1998, tahun 2008 dan tahun 2013. Yang mana sebelumnya disebabkan karena krisis keuangan. Sementara saat ini krisis ekonomi disebabkan krisis kesehatan. 

"Masalah saat ini karena krisis bidang kesehatan, masyarakat tidak berani keluar, kontak fisik tidak terjadi, sehingga kegiatan ekonomi berkurang drastis," katanya. 

Karenanya penting membangkitkan kembali rasa aman di masyarakat. Agar masyarakat kembali melakukan aktivitasnya, kegiatan ekonomi berdenyut kembali, dan ruang fiskal pemerintah kembali ke level normal. (ANP)