Sektor Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Diyakini Mampu Jadi Buffer Perekonomian Dimasa Pandemi

ANP • Thursday, 30 Jul 2020 - 20:32 WIB

BOGOR - Kementerian Kooerasi dan UKM cq Deputi Bidang SDM menggandeng start up Tanihub, mengadakan Pendampingan dan Pelatihan UMKM sektor Pertanian, Perkebunan, perikanan serta Pelatihan Vokasional makanan olahan dari ketela pohon untuk ketahanan pangan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/7)

Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim , staf khusus MenkopUKM Riza Damanik serta Asdep Pengembangan Kewirausahaan merangkap Plt. Asdep
Peran Serta Masyarakat KemenkopUKM, Nasrun. Secara panelis mereka memberikan arahan dan motivasi kepada 60 pelaku UMKM dalam acara yang digelar di Hotel Bumi Katulampa Bogor.

" UMKM harus mampu beradaptasi, bangkit dan tumbuh ditengah Pandemi ini. Saya melihat UMKM disektor pertanian, perkebunan, perikanan dapat menjadi buffer atau penyangga perekonomian, karena relatif stabil, dan produknya merupakan barang yang dikonsumsi masyarakat setiap hari, dan menjadi kebutuhan primer.," kata Arif.

Diakuinya, UMKM menjadi salah satu sektor yg terpuruk akibat wabah non alam pandemi Covid-19. Dari survey Kementerian Koperasi dan UKM terjadi penurunan permintaan pada masa PSBB physical distancing sebesar 22,90%, juga akses permodalan 19,39%, dan distribusi yang turun 20,01%.

Dengan berkolaborasi bersama start up Tanihub dan Blibli.com, diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, baik hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan makanan olahan," kata Deputi Pengembangan SDM Arif Rahman.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM juga memiliki website edukukm.id, dimana di web tersebut tersedia modul-modul dan video tutorial untuk pelatihan mandiri.

Sementara itu Riza Damanik mengatakan pelatihan ini adalah proses penguatan SDM sebagai prioritas untuk mendorong indonesia unggul.

Ditengah momentum pandemi covid-19, komoditi yang tetap unggul dan yang tetap
diperlukan oleh masyarakat adalah pangan, sehingga momentum ini merupakan peluang bagi UMKM untuk eksis di dunia usaha. 

Riza Damanik menambahkan pelaku UMKM harus melakukan digitalisasi UMKM, karena bisa memangkas biaya distribusi, sehingga penjual dapat bertemu langsung dengan pembeli tanpa harus ke pengepul terlebih dahulu. 

Riza juga menyampaikan bahwa ketahanan
pangan menjadi bagian prioritas yang harus diantisipasi, mengingat wabah pandemi ini, dapat mengakibatkan distribusi dan ketersedian pangan terganggu.

Pada kesempatan yang sama kepala dinas koperasi dan UMKM bogor Samson Purba mengatakan hal yang senada agar melakukan digitalisasi UMKM. "Kami berterima kasih kepada KemenkopUKM karena sudah melakukan pelatihan di Kota Bogor, mengingat anggaran dinas kota bogor sebagian besar sudah dialokasikan ke penanganan covid. 

Terakhir Asdep Pengembangan Kewirausahaan KemenkopUKM Nasrun, mengajak peserta pelatihan yang umumnya merupakan pelaku UMKM untuk tidak terjerat dengan rentenir dengan membentuk koperasi baik Koperasi Simpan Pinjam atau Pembiayaan Syariah, untuk mengatasi maraknya Banke (Bank Keliling) di Kota Bogor. (ANP)