Jakarta - Riset untuk upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terus dilakukan oleh LIPI. Bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Kyoto University, Jepang, saat ini LIPI melakukan riset  kandidat obat herbal antiviral dari ekstrak daun ketepeng badak (Cassia alata) dan benalu (Dendrophthoe sp).

Pada uji in-silico, senyawa-senyawa yang terkandung di dalam kedua ekstrak tanaman tersebut yakni aloe-emodin, emodin, kaempherol, quercitrin, dan qurcetin terbukti mempunyai aktivitas antiviral yang dapat menghambat pertumbuhan virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19.

Tim peneliti sudah melakukan uji keamanan ekstrak ketepeng badak dan benalu melalui uji toksisitas akut serta standardisasi kedua ekstrak di fasilitas Laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) LIPI. Selain itu, tim peneliti juga telah berhasil mengembangkan kultur virus SARS-Cov-2 di Laboratorium Biosafety Level-3 LIPI.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pasien COVID-19 lewat pengujian lanjutan yaitu uji klinis untuk membuktikan bahwa dua ekstrak ini mempunyai aktivitas sebagai antivirus COVID-19.