Viral Lathi, Perguruan Tinggi Ditantang Buka Jurusan Video Klip

ANP • Wednesday, 5 Aug 2020 - 21:24 WIB

JAKARTA - Video Klip Lathi yang dinyanyikan Weird Genius bersama Sara Fajira ditonton hingga puluhan juta views di kanal YouTube. Ini menjadi sebuah angin segar bagi para content creator di Indonesia. Bagaimana tidak, video yang apik ini menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri.

Karya Lathi berhasil memadukan unsur tradisional dalam musik ternyata banyak digemari anak muda dan sukses mencuri perhatian. Terlebih lagi, dimasukkannya unsur budaya dalam video klip seperti suara gamelan, pakaian adat, tarian tradisional hingga diselipkannya lirik Bahasa Jawa ternyata membuat lagu ini semakin menjadi sorotan.

Sutradara video klip Weird Genius feat. Sara Fajira “Lathi” Vicky Firdaus menyatakan kebanggaannya atas produksi video yang telah mengharumkan nama Indonesia tersebut. Ia mendorong para videogrpher untuk terus berkarya dan mengangkat banyak budaya tanah air.

Vicky mengaku memasukkan unsur-unsur tradisional ke dalam videonya karena kagum dengan kekayaan budaya Indonesia. "Setelah beberapa lama keliling Jawa untuk bertemu musisi Jawa nonstop selama 3 minggu, saya kagum dengan budaya Jawa yang keren. Dan ini menginspirasi untuk membuat video dengan mengangkat budaya Indonesia," ujar Vicky Firdaus Dalam webinar yang tertajuk "Ada Apa dengan Video Klip Lathi" Rabu, (5/8/2020). 

Ketua Penyelenggara webinar InterStudi series Suhendra Atmaja mengapresiasi atas prestasi yang telah diraih anak negeri seperti video lathi ini. Menurutnya, video Lathi membuktikan bahwa videographer Indonesia layak diperhitungkan dalam kancah internasional. 

Selain itu, lanjut dosen InterStudi ini, Lathi terbukti mampu menjadi hiburan yang bagi masyarakat Indonesia "Lathi hadir disaat publik sedang dalam suasana kepanikan akibat pandemi, dengan kehadirannya mampu mengurangi rasa frustasi dan stres," kata calon doktor komunikasi Unpad ini.

Ditantang Buka Jurusan Video Klip

Pada kesempatan yang sama Richard Buntario, Founder/CEO dari Broadcast Design Indonesia (BDI) mengatakan viralnya video lathi merupakan sebuah fenomena di Indonesia. "Langka, bisa terjadi mungkin 5 tahun sekali," ujarnya.

Menurut Buntario, konten kreator bisa jadi sebuah bisnis yang menjanjikan jika mengetahui cara dan teknik berkomunikasi. Untuk itu, Ia menyarankan agar perguruan tinggi di Indonesia untuk membuka program khusus video klip ini.

"Sekolah video klip saat ini belum ada di Indonesia, bahkan di dunia. Inilah saatnya membuka sekolah video klip di Indonesia. "Kalau Interstudi membuka program ini, saya mau menjadi dosennya," selorohnya. 

Buntario yang sudah 40 tahun melang melintang di video klip mengatakan saat ini konten kreator hanya belajar dari youtube. Untuk itu, jika ada sekolah khusus tentang video klip ini, para dosen bisa mengarahkan. "Memang, dalam ide konten kreator itu boleh liar, tapi harus ada tatanan agar tidak melanggar norma dan tatanan yang berlaku dalam sebuah negara," tandasnya. (ANP)