Indonesia Semakin Terpuruk Tanpa Langkah Terobosan

AKM • Monday, 10 Aug 2020 - 17:27 WIB

Jakarta - Hingga saat ini,  kasus Covid 19 terus meningkat di kalangan masyarakat global yang  menimbulkan kehawatiran semakin meluas. Selain itu, pandemi Covid 19 juga menimbulkam dampak lainnya dari berbagai sektor yang ada. Wakil Ketua  MPR RI, Fadel Muhammad menyatakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia berdampak pada berbagai sektor. Paling parah dari dampak yang ada akibat covid 19!yaitu sektor kesehatan dan ekonomi.

Menurut Fadel. kedua hal tersebut saat ini tengah dipikirkan oleh semua pihak, sektor mana yang diprioritaskan untuk membangkitkan kembali kondisi masyarakat. “Mendahulukan mana yang lebih penting, ekonomi atau kesehatan, dirasa sulit sebab kedua sektor tersebut sama pentingnya,” kata Fadel dalam Diskusi Empat Pilar “Sidang Tahunan MPR RI : Optimisme dan Harapan Di Tengah Pandemi” di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Fadel menjelaskan, saat ini sektor usaha kecil dan menengah perlu penanganan tersendiri. Disebut pemerintah telah menginjeksi dana sebesar 30 triliun. Dana itu oleh perbankan sudah dilipatgandakan dan direalisasikan namun diakui dana yang ada belum cukup. Masih banyak keluhan dari bank-bank bahwa usaha kecil dan menengah perlu untuk lebih mendapat perhatian tersendiri.

“Saat ini kita menghadapi masa yang rancu dan tidak tahu bagaimana memulainya. Masyarakat saat ini takut beraktivitas atau mengadakan kegiatan karena adanya wabah Covid-19. Ketika masyarakat tidak beraktivitas maka hal yang demikian membuat demand dalam perekonomian menjadi tidak ada. “Hotel kosong, restoran kosong, dan pusat-pusat jasa lainnya juga kosong,” tuturnya.

Menurut Fadel, pimpinan MPR sendiri sudah mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut menurut Fadel Muhammad, pimpinan MPR dengan Presiden membahas banyak hal. Fadel menegaskan dalam kondisi seperti saat ini, MPR mendorong semua pihak perlu mengambil langkah berani untuk melangkah ke depan. Tanpa langkah berani dan terobosan maka kita akan semakin sulit dari hari ke hari.

“Saya tidak bisa membayangkan berapa lama kita akan terpuruk. Dalam waktu 90 hari ke depan kalau tidak mengambil langkah terobosan maka kita akan memasuki masa yang sangat berat," pungkasnya. (AKM)