3 Wisata Gunung yang Sudah Dibuka, Cocok untuk Rayakan 17 Agustus bagi Pemula

ADM • Wednesday, 12 Aug 2020 - 09:32 WIB

Jelang perayaan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis mengimbau para pendaki gunung untuk senantiasa memperhatikan peraturan dan protokol kesehatan yang berlaku. Ini wajib dipatuhi demi keamanan bersama.

Seperti diketahui, momen 17 Agustus memang kerap dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung. Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, proses pendakian tentu akan mengalami sedikit perubahan, akibat kebijakan dan peraturan yang baru.

Dimulai dari penerapan protokol kesehatan hingga pembatasan jumlah pendaki hingga 50% guna mencegah penularan Covid-19.

Di samping itu, Rahman juga mengingatkan kepada para pendaki pemula untuk tidak terlalu gegabah melakukan pendakian di gunung-gunung dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Perlu diingat bahwa setiap gunung memang memiliki karakter dan medan pendakian yang berbeda-beda.

"Untuk para pemula, saya sarankan untuk mendaki Gunung Papandayan di Jawa Barat, Gunung Prau dan Gunung Andong di Jawa Tengah. Selain telah dibuka kembali, medan di ketiga gunung ini juga relatif mudah dilalui, khususnya bagi para pemula yang mau mendaki gunung," tuturnya saat dihubungi Okezone via sambungan telefon, Selasa (11/8/2020).

Rahman kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang karakteristik gunung yang layak untuk disambangi para pemula. Pada dasarnya, gunung yang ideal untuk pemula memiliki rute pendek dengan jarak tempuh tidak terlalu lama.

Paling tidak membutuhkan waktu pendakian selama kurang lebih setengah hari, atau 4 jam tetapi sudah bisa sampai ke spot perkemahan layaknya wisata gunung. Selain itu, jalur yang dilalui juga sebaiknya mudah diakses, atau jalur-jalur resmi yang sudah dibuka pihak pengelola gunung.

"Dengan demikian proses pendakian tidak akan terlalu berat. Lalu sebelum sampai ke puncak, bisa camping satu hari dulu untuk istirahat. Karena untuk pemula memang tidak disarankan mendaki lebih dari 3 hari," tegasnya.

Rahman menambahkan agar pendaki selalu mencari informasi-informasi terupdate seputar destinasi atau gunung yang hendak mereka sambangi. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19, banyak taman nasional dan pengelola gunung yang menerapkan regulasi masing-masing.

 

Gunung Prau

 

Pesan terakhir dan yang paling penting adalah selalu ingat tujuan dan prinsip dasar mendaki gunung. "Naiknya harus aman dan nyaman, pulangnya juga harus selamat dan dalam keadaan sehat. Kita juga harus bisa berpikir objektif ketika berada di alam. Kalau belum sanggup sampai ke puncak, ya tidak apa-apa. Pelan-pelan saja secara bertahap, jangan maksain dan jangan ke bawa ego. Kesadaran ini yang penting untuk dibangun," kata Rahman.

"Nikmati saja prosesnya. Toh walaupun tidak sampai puncak, kita juga masih bisa membagikan cerita atau pengalaman ke orang-orang terdekat. Intinya adalah kebersamaan. Kalau sudah siap semua pasti bisa sampai puncak," tandasnya.

Rahman menambahkan agar pendaki selalu mencari informasi-informasi terupdate seputar destinasi atau gunung yang hendak mereka sambangi. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19, banyak taman nasional dan pengelola gunung yang menerapkan regulasi masing-masing.

 

Gunung Prau

Pesan terakhir dan yang paling penting adalah selalu ingat tujuan dan prinsip dasar mendaki gunung. "Naiknya harus aman dan nyaman, pulangnya juga harus selamat dan dalam keadaan sehat. Kita juga harus bisa berpikir objektif ketika berada di alam. Kalau belum sanggup sampai ke puncak, ya tidak apa-apa. Pelan-pelan saja secara bertahap, jangan maksain dan jangan ke bawa ego. Kesadaran ini yang penting untuk dibangun," kata Rahman.

"Nikmati saja prosesnya. Toh walaupun tidak sampai puncak, kita juga masih bisa membagikan cerita atau pengalaman ke orang-orang terdekat. Intinya adalah kebersamaan. Kalau sudah siap semua pasti bisa sampai puncak," tandasnya.

 

Sumber: Okezone.com