Kemendikbud Target Dirikan SMK  Link and Match Di 96 Kawasan Industri

AKM • Wednesday, 12 Aug 2020 - 16:26 WIB

Bekasi - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuat lebih banyak SMK yang memiliki link and match dengan dunia industri dan usaha.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan dari 98 kawasan Industri di seluruh Indonesia baru dua sekolah Menengah Kejuaruan (SMK ) yang memiliki hubungan langsung dengan industri. 

“Kita kan punya 98 kawasan industri, nah tapi kita baru hanya punya 2 smk yang benar -benar dibikin bersama. Kurikulumnya dari industri, kepseknya aja orang hrd industri juga. Ini kita ingin replksi minimal ke 96 yang lainnya.,” ujar Wikan dalam kunjungan ke SMK Mitra Industri MM2100 di Kawasan Industri Cikarang -Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/08/2020).

Untuk itu, Wikan menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan kementrian perindustrian agar ada SMK di setiap kawasan industri melalui regulasi yang berlaku secara masional,

“ Karena kawasan industri kan 70 persen untuk industri, 30 persennya  untuk sarana prasana atau fasum. Nah fasilitas sarana dan fasilitas umum itu kita dorong jangan hanya buat jalan, irihasi dan sebagainya. Kita juga dorong agar mendirikan sekolah vokasi atau SMK.  Kalau itu secara regulasi nasional terwujud, maka kita juga ikut mendorong seluruh kawasan industri membangun  SMK  seperti ini,”  harapnya.

Wikan mengatakan, pendirian SMK di kawasan Industri berjalan secara bertahap dan dimulai dari yang kecil dengan memiliki 1 hingga 2 kelas dulu yang memiliki link and match.

“ Tapi kan tidak bisa ujug2 besar seperti ini, bisa dari kecil dulu 1-2 kelas tetapi harus link and match betul. Itu yang kira dorong, makanya kami kesini kita gali, kita ekstrak konsepnya agar menjadi suatu panduan yang kita bagikan ke kawasan industri lain. Plus, kawasan industri punya SMK atau diminta membina SMK minimal 10 lah disekitarnya,” imbuhnya.

Wikan juga menambahkan pembinaan terhadap SMK di kawasan Industri bukan hanya berkaitan dengan kurikulum tapi juga tempat magang dan guru-guru tamu.

“Karena industri kan banyak sekali disini, ratusan atau ribuan. Sedangkan SMKiji baru  bisa 500 sampai 800 sekarang. Satu pabrik aja butuh  Seribu per tahun, dikalikan berapa ribu pabrik maka itu masih kurang. Makanya di kawasan itu jangan cuma bangun 1 saja, kalau bisa 2. Tapi minimal membina lah smk di sekitarnya,” pungkasnya. ( AKM)