Rusia Setujui Vaksin Covid-19, AS: Ini Bukan soal Siapa yang Tercepat

ADM • Wednesday, 12 Aug 2020 - 16:31 WIB

TAIPEI – Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar, menanggapi pernyataan Rusia soal klaim keberhasilan dalam mengembangkan vaksin Covid-19 yang pertama di dunia. Azar menyebutkan, penyediaan vaksin bukan soal siapa yang tercepat.

“Ini bukanlah perlombaan menjadi yang pertama,” ujar Azar yang kini sedang berada di Taiwan untuk lawatan resmi kenegaraan, dalam telekonferensi yang dipantau dari Jakarta, Rabu (12/8/2020).

“Ini adalah tentang menggunakan segenap kemampuan pemerintah AS, perusahaan, dan industri biofarmasi agar secepat mungkin kami dapat menyediakan vaksin untuk masyarakat AS, juga masyarakat dunia,” kata dia.

Azar mengungkapkan, dua vaksin buatan AS telah memasuki fase ketiga, yakni uji coba klinis, sejak beberapa pekan lalu. Sementara, Rusia baru memulai tahap tersebut sekarang.

Dia pun menuduh bahwa Rusia menutup-nutupi informasi pengujian vaksin, dengan menyebut, "data dari uji coba tahap awal belum dibuka ke publik, sehingga tidak transparan."

Meskipun menolak gagasan mengenai adu cepat penyediaan vaksin, pejabat AS itu menyatakan pengembangan vaksin di negaranya berjalan amat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya bahwa uji coba fase pertama ke fase ketiga dilakukan dalam jangka waktu sekitar lima bulan.

“Kami yakin bahwa (tim pengembang vaksin AS) sangat kredibel, dan kami akan mempunyai puluhan juta dosis vaksin terstandar pada akhir tahun ini, serta ratusan juta dosis lainnya pada awal tahun depan,” ucap Azar.

Rusia mengklaim telah mengembangkan vaksin pertama yang menawarkan kekebalan berkelanjutan terhadap Covid-19. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemarin.

Untuk pertama kalinya di dunia, vaksin yang digunakan untuk melawan Covid-19 didaftarkan di negeri beruang merah. “Salah satu putri saya mendapat vaksin ini. Saya pikir dalam pengertian ini, dia ikut serta dalam percobaan,” kata Putin dalam telekonferensi video dengan para menterinya yang disiarkan televisi Rusia, seperti dikutip kembali AFP, Selasa (11/8/2020).

Rusia telah berusaha keras untuk segera mengembangkan vaksin corona dan berharap dapat meluncurkan produksi massal dalam beberapa minggu ke depan. Negara itu juga berambisi mampu menghasilkan beberapa juta dosis vaksin per bulan pada tahun depan.

 

Sumber: iNews.id