Menristek/Kepala BRIN Dorong Universitas Terbuka Menjadi Universitas Terdepan dalam Pembelajaran Online

FAZ • Thursday, 13 Aug 2020 - 08:38 WIB

Jakarta - Salah satu karakteristik kehidupan new normaladalah less contact economy yang memanfaatkan ICT dan bertujuan untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi, seperti yang dilakukan pada kegiatan e-commerce dan logistik. Selama masa pandemi, kegiatan e-commerce tumbuh pesat dibanding ekonomi konvensional.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam rangkaian Kegiatan Ilmiah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 25 dalam Webinar The 11th Knowledge Sharing Forum Universitas Terbuka 2020 dengan tema Quality Assurance Innovations for Technology-based Education Post Covid-19 pada 12 Agustus 2020.

Dalam menghadapi era new normal dan industri 4.0, Menteri Bambang mengemukakan tentang hal-hal seperti literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, dan pembelajaran seumur hidup. Hal ini sesuai dengan konsep Universitas Terbuka (UT) yang menerapkan program pendidikan online. Selain itu, karakter yang harus diubah dapat dilakukan melalui kolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, serta mempunyai orientasi pemikiran komputasi.

Untuk mengejar proses transformasi digital maka diperlukan faster mass adoption, trend global dalam bidang ICT, dan dukungan pemerintah dalam sektor digital. Strategi yang dilakukan pemerintah pada periode 2020-2024 dalam bidang transformasi digital adalah meningkatkan kapasitas frekuensi broadband untuk akses internet yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, meningkatkan infrastruktur e-government seperti Indonesia Data One, dan memanfaatkan infrastruktur ICT di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, sosial, agrikultur, e-commerce, industri 4.0, dan smart cities.

Selain itu, Menteri Bambang membahas terkait strategi lain yang harus dilakukan, yaitu memperkuat sumber daya manusia dalam bentuk literasi digital, memperkuat industri ICT domestik, dan meningkatkan adopsi teknologi seperti IoT (Internet of Things).

Dalam memperkuat kapabilitas dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi sumber daya manusia, Menteri Bambang menganjurkan UT untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang mempunyai pengaruh pada peningkatan produktivitas melalui inovasi, memperkuat sistem edukasi dan inovasi teknologi, memanfaatkan jaringan kesempatan ekonomi melalui konektivitas global, dan meraih kesempatan bonus demografi Indonesia melalui edukasi massa berbasis teknologi. Inovasi dalam pembelajaran jarak jauh berupa transformasi teknologi dalam bentuk kecerdasan artifisial untuk pembelajaran pintar dapat mengembangkan proses bisnis UT yang efektif dan efisien.

Memasuki era new normal dan industri 4.0, UT melanjutkan inovasi dalam adaptasi dan adopsi ICT. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, Universitas harus menyediakan pendidikan dan program riset agar menghasilkan lulusan holistik, dalam konteks hubungannya dengan berbagai lingkungan, ekonomi, dan aspek sosial.

Disamping itu, UT juga harus menerapkan jaringan triple helix (sinergi antara akademik, industri, pemerintah) dan peningkatan pelayanan untuk mahasiswa. UT perlu meningkatkan lulusan yang memiliki sertifikasi kompetensi berbasis digital dan menawarkan program vokasi yang mendukung pembelajaran seumur hidup atau pengembangan profesional untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.

“UT tetap menjadi model pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia dan menjadi referensi untuk universitas lain yang melakukan pendidikan online serta membantu pedagogi online dalam proses pendidikan untuk universitas lain,” tutup Menteri Bambang.