Kemendikbud: Majukan Pendidikan Vokasi Di Indonesia.

AKM • Tuesday, 18 Aug 2020 - 19:55 WIB

Solo - Dunia pendidikan dan dunia kerja menjadi bagian tak terpisahkan dan memiliki keterkaitan saling membutuhkan. Industri tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa dukungan sumber daya manusia yang memilikii kualitas pendidikan dan ketrampilan baik dari para lulusan dari jenjang pendiidikan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Ditjen Pendidikan Vokasi terus mendorong dan menjalin kerja sama  melalui program link and match pendidikan vokasi dengan industri. 

“Kita  mulai masuk ke fase yang sudah tinggi dari pernikahan yaitu kolaborasi dengan industri untuk menciptakan produk hasil dari riset terapan vokasi," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto dalam  acara Pesta Pernikahan Vokasi dan Industri, yang digelar semi daring di Solo, Selasa (18/8/2020).

Wikan mengatakan dibutuhkan kolaborasi yang erat antara pendidikan vokasi dengan industri. Karena sejunlah negara seperti Jepang bisa  maju dengan dukungan pendidikan vokasi. Menurut Wikan, dibutuhkan kolaborasi antara industri dan vokasi untuk membuat lompatan bagi Indonesia.

"Itu sudah terbukti, jadi tidak susah cari resep agar Indonesia bisa meloncat teknologinya, kemartabatannya, kepemimpinannya dengan memajukan pendidikan vokasi di Indonesia," ucap Wikan.

Wikan menambkan Saat ini pendidikan vokasi memiliki lembaga kursus dan pelatihan sebanyak 17.000, SMK 14.000, dan kampus vokasi ada sekitar 2.000. Dalam menciptakan inovasi, Wikan berjanji bakal memberikan insentif agar pendidikan vokasi mau membeli barang inovasi pelajar dan mahasiswa di Indonesia.

“Jangan terus kemudian ada produk Cina lebih murah terus beli. tolong kita pikirkan bagaimana nanti program tahun depan itu bisa mendorong seluruh SMK dan Politeknik dan vokasi se-indonesia yang mau membeli produk dalam Negeri. Ciptaan teman sendiri, kita beri insentif. Kita beri dorongan. misalnya lo ya kalau ini jelas misalnya SMK mesin,” pungkasnya. (AKM)