World Humanitarian Day: PMI Lanjutkan  2 Tahun Program Pemulihan Kemanusiaan Gempa Bumi di Lombok

Mus • Wednesday, 19 Aug 2020 - 16:56 WIB

Mataram - Palang Merah Indonesia (PMI) mempertahankan komitmen  kemanusiaan mereka terhadap masyarakat yang terdampak gempa Lombok.

melalui penyesuaian yang dilakukan pada program bantuan pemulihan untuk memungkinkan para korban memenuhi kebutuhan yang terus berkembang akibat COVID-19.

PMI telah berada di lapangan sejak terjadinya gempa Lombok 2018, dengan melakukan respon kemanusiaan. Sejak itu PMI terus memberikan layanan teknis melalui berbagai program, termasuk menyediakan akses air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH), uang tunai/voucher, dan bantuan kesehatan.

Ketika pandemi virus Corona mulai menyebar ke seluruh dunia, PMI memutuskan untuk menyesuaikan operasi pemulihan yang sedang berlangsung dan memenuhi tantangan baru yang muncul. Penyelarasan program, termasuk intervensi kesadaran kesehatan hingga ke semua wilayah terdampak secara agresif, dengan melakukan edukasi publik dan  kampanye pencegahan COVID-19 di tingkat komunitas.

Selain itu PMI juga memberikan distribusi kit disinfektan dan pemasangan tempat cuci tangan pakai sabun.

"Komunitas selalu menjadi inti dari kerja PMI dengan secara aktif melibatkan para relawan dan personelnya dalam merancang dan melaksanakan program pemulihan untuk memastikan membangun komunitas yang tangguh dan dapat merespons dan mengurangi risiko di komunitasnya masing-masing," kata Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said dalam siaran pers untuk memperingati kedua gempa Lombok 2018 dan Hari Kemanusiaan Sedunia pada 19 Agustus 2020.

“Relawan kami selalu menjadi yang terdepan setiap kali terjadi bencana. Dua tahun lalu, paska gempa Lombok 2018, kami mengerahkan 1.186 relawan untuk membantu masyarakat yang terdampak. Kini, dalam menanggapi pencegahan COVID-19, kami mengerahkan 6.940 relawan dari seluruh Indonesia, terutama ke delapan provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak. Mereka berada di garda terdepan, langsung menembus ke zona merah,” tambah Sudirman Said.

Data pemerintah Lombok melaporkan lebih dari 2.000 kasus COVID dengan 132 kematian di Lombok. Menyusul implementasi realitas baru yang dijuluki “normal baru”, Palang Merah Indonesia mendorong respons pencegahan yang lebih intens melalui penyemprotan disinfektan di lokasi yang rentan, seperti sekolah, tempat ibadah, kantor, dan pasar. Selain itu, juga menerjunkan relawan untuk melakukan kampanye dan edukasi terkait tata tertib kesehatan hingga tingkat rumah tangga, khususnya dalam hal pemakaian masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik.

Hingga saat ini, kegiatan Palang Merah Indonesia telah didukung oleh berbagai mitra, termasuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), kantor IFRC di  Indonesia telah bekerja sama dengan PMI sejak awal gempa Lombok 2018.

Sebagai bagian dari mandatnya terhadap jaringan global 192 masyarakat nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah PMI dan IFRC telah memberikan promosi kesehatan kepada 102.879 orang; 8.046 orang telah menerima bantuan kemanusiaan dari PMI; 133 umpan balik hotline, di mana setiap orang bisa mendapatkan akses ke informasi seputar COVID-19; dan 11 sesi pembicaraan radio. (Mus)