Pilkada Resiko Tinggi Harus Hasilkan Pemimpin Berkualitas

AKM • Monday, 24 Aug 2020 - 16:58 WIB

Jakarta -  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilaksanakan pada Desember mendatang masih menimbullkan kehawatiran. Hal ini karena, Pillkada serentak di 270 wilayah Indonesia itu dilaksanakan pada masa  pandemi covid 19.

Anggota MPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Pilkada tahun 2020 ini merupakan pilkada yang sangat berisiko. Karenanya, Komisi II DPR RI pun berhitung secara ketat dalam mengambil keputusan.

"Betul-betul berhitung secara ketat sampai kita mengundang ketua Tim gugus tugas percepatan Covid-19 waktu itu masih ketuanya bapak Doni Monardo," kata Maradni dalam diskusi Empat Pilar bertema 'Pilkada Serentak: Hidupkan Semangat Kebangsaan di Masa Pandemi', di Media Center Parlemen, Jakarta, Senin (24/8/20).

Menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, kalau pilkada ditunda, ada tiga opsi waktu, yakni Desember 2020, Maret 2021, dan September 2021. Mardani mengatakan, kalau pilkada digelar pada September 2021, apakah covid-19 masih ada atau tidak?

"Jawaban ketua gugus tugas, tidak ada yang bisa memastikan, dan itu jawaban yang sangat jujur, mau di Desember, Maret atau september, covid ini belum bisa dipastikan tidak ada," ujarnya.

"Sementara jawaban dari Kemendagri, kalau kita tunda, 270 daerah Plt semua. Sedangkan dalam kondisi krisis seperti ini, diperlukan kepemimpinan yang kokoh, kepala daerah yang definitif, yang didukung seluruh partai politik hasil dari Pilkada," tambahnya.

Karena itu menurut Mardani, ini adalah Pilkada yang sangat berisiko dan anggarannya hampir satu setengah kali dibanding yang biasa. Dia menceritakan, dirinya ke Cianjur. Sebelumnya anggaran Rp 48 miliar pada 2015, sekarang Rp 78 miliar, naik sekitar Rp 30 miliar. Pasalnya harus menyiapkan berbagai keperluan untuk protokol kesehatan, seperti APD dan lain sebagainya.

"Karena itu, kami di komisi II, betul-betul menjaga agar risiko yang tinggi ini dengan menghasilkan yang baik, yaitu bagi daerah, terpilih pemimpin yang berkualitas, yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada melawan covid 19," pungkasnya.  (AKM)