Kemensos Terima Bantuan 2.500 Hygiene Kit untuk WNI Korban Perdagangan Orang

ANP • Thursday, 27 Aug 2020 - 14:46 WIB

JAKARTA - Melalui Kementerian Sosial RI, International Organization for Migration (IOM) Indonesia menyerahkan sejumlah bantuan kepada Warga Negara Indonesia Migran Korban Perdagangan Orang (WNI M KPO). Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyambut baik inisiatif IOM.

Mensos Juliari menyatakan, Kemensos menerima dengan tangan terbuka setiap kemitraan dengan potensi sosial masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial, termasuk dengan lembaga swadaya masyarakat.

“Saya menyambut baik bantuan dari IOM. Ini adalah bentuk keperdulian dan semangat bersama membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini segera kami distribusikan,” kata Mensos Juliari, di Jakarta (27/08).

Dalam kesempatan terpisah, IOM menyatakan komitmennya membantu pemerintah Indonesia dengan bantuan kemanusiaan, kepada masyarakat terdampak yang beresiko kesehatan tinggi terhadap Covid-19 terutama para pekerja migran Indonesia yang kembali ke tanah air.

“Hari ini, kami dengan senang hati menyerahkan 2.500 paket hygiene kit untuk PMI yang ada di transit pos pemulangan WNI M KPO Pontianak,” kata Yasar Ogul Acting Chief of Mission IOM Indonesia, dalam jumpa pers penyerahan bantuan secara simbolik di Kementerian Sosial kemarin (26/08).

Secara umum IOM telah mengirimkan berbagai perlengkapan medis, fasilitas kesehatan, dan ventilator kepada Satgas Nasional Penanganan Covid-19. IOM, organisasi nirlaba yang berkantor pusat di Grand-Saconnex, Swiss, ini juga mengirimkan APD ke RPTC di bawah Kemensos.

“Bentuk bantuan disesuaikan untuk korban perdagangan manusia dan pekerja migran yang rentan sebagai akibat dari pandemi. Selain itu juga diberikan informasi bagi pekerja migran tentang pencegahan Covid-19, serta prosedur pemulangan yang aman selama pandemi,” kata Yasar.

Yasar menuturkan, IOM melaksanakan berbagai kegiatan dimulai dari asesment cepat bersama Pemerintah Indonesia sampai dengan memberikan bantuan untuk kasus-kasus yang rentan di tempat penampungan ataupun transit, bagi korban perdagangan manusia, korban kekerasan berbasis gender maupun kasus rentan lainnya.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menyambut baik kemitraan yang sudah terjalin lama dengan IOM. Harry menyatakan, pertama, atas nama Kemensos sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Pak Juliari P Batubara, Harry mengucapkan terima kasih kepada IOM atas bantuan dan dukungan serta kerja sama dengan Kemensos.

“Seperti yang telah disampaikan oleh Pak Yasar, IOM telah membantu asesmen kemudian upaya-upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 kemudian juga IOM mendukung pengadaan sarana dan prasarana yang sekarang masih dalam proses,” kata Harry.

Harry menuturkan, pihaknya sedang melakukan satu upaya agar penanganan pekerja migran yang umumnya merupakan korban perdagangan orang (KPO) dan juga ada korban kekerasan fisik maupun kekerasan seksual, itu tidak hanya direspon setelah terjadi kasus.

“Tetapi bagaimana Kemensos bekerja sama dengan Kementerian terkait terutama Kementerian Luar Negeri, agar berbagai upaya pencegahan juga dilakukan di negara-negara di mana para pekerja migran sudah bekerja di negara tersebut. Jadi upaya preventif ini menjadi sangat penting,” kata Harry. (ANP)