Subsidi Kuota Intenet Berlaku Untuk Semua Pelajar

AKM • Friday, 28 Aug 2020 - 21:48 WIB

Jakarta - Metode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) melalui jaringan internet menjadi pilihan dalam memutus covid 19 dil kalangan pelajar. Namun,  ketersedian kuota internet menjadi kendala  dalam menunjang kegiatan belajar mengajar terutama untuk kalangan bawah.

Untuk menjawab persoalan tersebut pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet. subsidi ini diberikan kepada siswa, guru, mahasiswa serta dosen.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD-Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri mengatakan setelah dilakukan evaluasi, ternyata banyak ditemukan persoalan kuota internet siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.

“Memang banyak keluhan anak-anak karena guru hanya mengirim tugas lewat WA atau membagikan link materi. Tapi sebenarnya, ada juga guru yang mengajar secara riil melalui video konferensi," ujar Jumeri Dalam Bincang Sore yang digelar Kemendikbud secara virtual, Jumat (28/8/2020)

Meski begitu, tidak sedikit pula orang tua yang juga menggunakan nomor ponsel untuk bekerja. Sedikitnya ada 90 persen orang tua juga pakai ponselnya untuk bekerja.

Karena itu muncul masalah yakni pulsa tidak cukup untuk PJJ atau data tidak cukup. Untuk itulah pemerintah menggelontorkan anggaran yang digunakan untuk subsidi kuota internet.

"Kami berharap, jika subsidi ini sudah dialokasikan pada siswa dan guru, maka tidak ada lagi kendala mengenai PJJ yang menyangkut kuota internet," kata Dirjen PAUD-Dikdasmen.

 

Jumeri menegaskan bantuan kuota internet diberikan secara merata kepada seluruh pelajar tanpa kecuali baik yang kaya maupun miskin, Adapun subsidi kuota internet yang nantinya digelontorkan besarannya ialah setiap siswa mendapat Rp 35.000 atau setara 35 GB per bulan.

“Bagi yang belum bisa mendaftar bulan ini, maka bulan berikut kepada orang tua bisa kembali mendaftarkan nomer hape para pelajar untjm mendapatkan subsidi kuota,” ungkapnya.

Jumeri menjelaskan, setiap sekolah nanti akan mendata nomer hand phone yang dimiliki siswa yang nanti diserahkan kepada Kemendikbud.

“Kemudian kemendikbud menyeleksi nomer siswa berdasarkan operator yang berbeda. Sebagai langkah akhir masing -masing operator mengirimkan kuota internet,”  jelasnya, (AKM)