Hasil Survei Masyarakat Pasar: 3 Tantangan Terbesar Komunitas Pasar dalam Mencegah COVID-19

Mus • Thursday, 24 Sep 2020 - 15:41 WIB

Jakarta - Kesadaran komunitas pasar yang menjadi salah satu kelompok rawan terpapar COVID-19, masih sangat rendah. Hanya 3% yang sadar akan pentingnya menjaga jarak fisik saat berada di lingkungan pasar. 

Hal itu terungkap dalam Survei Masyarakat Pasar yang dilakukan Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat COVID-19, yang terdiri dari Palang Merah Indonesia, International Federation of Red Cross & Red Crescent Societies (IFRC) beserta Food Agriculture Organization (FAO) dan didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Survei dilakukan di wilayah Jabodetabek terhadap manajemen, pedagang dan pembeli pasar, dengan metode wawancara daring.
 
Untuk menekan angka COVID-19 di lingkungan pasar dibutuhkan sinergi yang konkret. Akan tetapi komunitas pasar menemui 3 tantangan utama yaitu 85% responden yang tidak mengerti cara untuk pencegahan virus COVID-19. Lalu, penggunaan uang tunai sebesar 80% masih dilakukan sebagai metode pembayaran, dan 69% menyatakan kurangnya ruang untuk jaga jarak antara lapak dan pembeli.
 
“Tantangan saat berada di lingkungan pasar itu ialah sulit untuk menjaga jarak karena keterbatasan ruang gerak. Bersama pengelola pasar atau paguyuban pasar kita perlu melakukan kegiatan promosi protokol kesehatan dengan memaksimalkan penggunaan media seperti toa, pengeras suara dan paguyuban pedagang. Salah satunya ialah dengan melakukan edukasi tentang penggunaan masker yang tepat,” jelas sekjen Palang Merah Indonesia, Sudirman Said. 

Melakukan edukasi dengan menggunakan media komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan komunitas pasar, mengenai tindakan pencegahan COVID-19 seperti yang diinformasikan oleh 69% responden. Sedangkan 73% responden menyatakan pentingnya informasi himbauan untuk menjaga kebersihan area lapak.

“Masyarakat pasar merupakan salah satu pemeran kunci utama yang menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia selama masa pandemi. Selain melakukan kegiatan promosi protokol kesehatan, peningkatan kapasitas pengelola pasar dalam melakukan kegiatan pembersihan dan disinfeksi di pasar juga perlu diperhatikan sehingga dapat mencegah penularan COVID-19 lebih lanjut,” ujar Team Leader a.i FAO ECTAD, Luuk Schoonman.

Komponen Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat pada penanggulangan COVID-19 terangkum dalam hasil Survei Masyarakat Pasar, menjadi referensi untuk meningkatkan kesadaran komunitas pasar atas pentingnya mengikuti protokol kesehatan dengan meningkatkan keberadaan fasilitas cuci tangan. 

Serta membuat pesan kunci kampanye kesehatan yang mengajak untuk saling mengingatkan dan melindungi sesama, melalui informasi tentang etika penggunaan masker yang baik dan benar, menjaga jarak, 7 langkah cuci tangan yang benar, serta melakukan transaksi yang aman di pasar dengan menggunakan poster. 

Kemudian memanfaatkan pengeras suara, dan pembuatan grup pesan singkat WhatsApp yang beranggotan pedagang atapun kelompok masyarakat pasar. (Mus)