Gerak Cepat Dubes Lutfi Untuk Dongkrak Investasi Amerika ke Indonesia

ANP • Friday, 25 Sep 2020 - 11:38 WIB

WASHINGTON - Hanya berselang beberapa hari setelah menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan kepada Presiden AS, Donald Trump pada tanggal 17 September 2020, Dubes RI untuk AS, M. Lutfi langsung bergerak cepat mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi AS kepada seratusan pengusaha AS yang tergabung dalam US Chamber of Commerce dan US-ASEAN Business Council. 

Dalam 2 hari berturut-turut, pada tanggal 23 dan 24 September 2020, Dubes Lutfi secara marathon menggelar pertemuan dengan lebih dari 30 anggota US Chamber of Commerce dan lebih dari 70 perwakilan dari perusahaan anggota US-ASEAN Business Council yang tersebar di berbagai belahan dunia. 

Khusus terkait kerja sama ekonomi RI-AS, Dubes Lutfi memprioritaskan investasi, perdagangan dua arah, konektivitas digital, kesehatan, dan SDM. 

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebelum 2036 dan keluar dari middle-income trap, Indonesia perlu tingkatkan kontribusi investasi terhadap GDP dengan ciptakan iklim investasi yang baik,” papar Dubes Lutfi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM. 

“Selain itu, Indonesia perlu maksimalkan kontribusi ekspor-impor terhadap GDP, serta dorong industri manufaktur dan industrialisasi melalui inovasi, transfer teknologi, serta perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan,“ tambahnya. 

Penunjukan Muhammad Lutfi sebagai Dubes RI yang baru di AS mendapatkan sambutan positif dari kalangan bisnis AS.

“Terpilihnya Dubes Lutfi sebagai Dubes RI untuk AS menunjukkan keseriusan Presiden Jokowi untuk meningkatkan hubungan dengan AS di segala bidang, termasuk ekonomi,” tegas Alex Feldman, Presiden US-ASEAN Business Council.

Sementara itu, Executive Director for Southeast Asia US Chamber, John Goyer menyatakan bahwa Indonesia merupakan prioritas utama bagi US Chamber. 

Perusahaan yang hadir dalam pertemuan virtual dengan Dubes Lutfi tersebut berasal dari berbagai sektor, antara lain ekonomi digital, infrastruktur, energi, aviasi, dan kesehatan. 

AS merupakan mitra dagang ke-16 bagi Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia-AS mencapai USD 30 milyar dan neraca perdagangan memperlihatkan surplus di pihak Indonesia. 

Berdasarkan data BKPM, pada tahun 2019, AS merupakan sumber PMA ke-7 dengan nilai investasi sebesar USD 989.348,9 juta pada 791 proyek. (ANP)