Cegah Covid-19, Pengusaha Maya Miranda Ambarsari Donasikan Rapid Test ke Korlantas Polri

ANP • Saturday, 26 Sep 2020 - 12:42 WIB

JAKARTA -- Kehadiran rapid test selama ini sangat berguna untuk melacak Covid-19 dengan cepat. Namun sayang, biaya yang dikeluarkan untuk rapid test tak semuanya mampu untuk membayar.

Oleh karena itu, Maya Miranda Ambarsari, pimpinan PT Indo Cakra Abadi memberikan donasi berupa alat rapid test dengan merek dagang Cakra Covid-19.

Bantuan tersebut lalu disalurkan ke Kakorlantas Polri dalam HUT Korlantas ke-65.

Rapid test tersebut diselenggarakan secara gratis bagi warga masyarakat di tempat-tempat pelayanan di Samsat, pelayanan SIM dan pelayanan STNK yang secara keseluruhan, gelar bantuan sosial dan rapid test oleh Korlantas Polri akan menjangkau 37.500 warga di seluruh Indonesia.

"Bilamana ada peserta rapid test yang menunjukkan hasil reaktif, maka akan langsung ditindaklanjuti dengan test swab PCR," ujarnya.

Sementara itu, Maya Miranda Ambarsari berharap, kepedulian yang diberikan perusahaannya dalam membantu sesama di tengah pandemi Covid-19 ini dapat bermanfaat untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Pandemi ini sudah tentu membawa dampak bagi banyak lapisan masyarakat. Sedikit banyak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta untuk menghambat penyebaran virus corona dirasakan para pelaku ekonomi dan warga masyarakat," terangnya.

Saat ini tidak sedikit perusahaan yang harus menghentikan operasional hingga waktu yang belum ditentukan akibat krisis yang terjadi di tengah pandemi ini. Banyak pekerja nasibnya kini sedang tidak menentu.

"Pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menunjukkan kepedulian. Untuk itu, kami bersama Korlantas Polri berinisiatif melakukan aksi nyata," tuturnya.

Terkait program kepedulian bantuan rapid test, Maya Miranda Ambarsari mengatakan, ada tiga hal yang bisa dicermati perusahaan.

Pertama, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap sesama, kedua, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap stabilitas industri dan ketiga, perusahaan harus peduli terhadap lingkungan.

Sementara itu, Irjen Pol Istiono mengatakan, bantuan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tatanan kehidupan manusia.

Berbagai lapisan masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sama-sama pahit untuk ditelan. Ada dua pilihan, mencegah terpuruknya perekonomian atau menempatkan hidup masyarakat dalam bahaya dengan tidak mengorbankan sektor ekonomi.

Di sini tindakan bijak sangat diperlukan, antara lain berkompromi dengan mengombinasikan keduanya, yaitu hidup berdampingan dengan pandemi dan saat yang sama memeranginya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. (ANP)