JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menyalurkan bantuan kuota internet gratis kepada 27,3 juta nomor peserta didik dan tenaga didik hingga September ini.

"Per September ini, kami sudah menyerahkan kepada para provider untuk di-inject kuota sebanyak 27.305.495 penerima. Terdiri atas jenjang SD, SMP, SMK, PAUD, Kesetaraan, SLB, mahasiswa vokasi, mahasiswa akademi, guru, maupun dosen," ujar Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie dalam konferensi pers secara daring, Selasa (29/9/2020).

Hasan melanjutkan, penerima kouta internet gratis terbanyak adalah jenjang sekolah dasar (SD), dengan jumlahnya 11.377.504 penerima.

Penerima kuota terbanyak selanjutnya adalah jenjang SMP sebanyak 5.323.548 penerima dan jenjang sekolah menengah atas (SMA) berjumlah 3.124.361 penerima.

“Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 3.028.027 penerima, mahasiswa akademi 2.005.781, guru 1.358.958 penerima, siswa PAUD sebanyak 846.360 penerima,” ucapnya.

Lebih jauh Hasan menekankan, Kemendikbud masih membuka kesempatan bagi satuan pendidikan ataupun perguruan tinggi untuk menyetorkan nomor ponsel peserta didik atau pendidik ke dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Masih diberikan kesempatan untuk terus memperbaiki di Dapodik untuk nanti kita inject lagi di 22 Oktober. Jadi yang belum masuk gelombang 27 juta ini tetap bisa update di Dapodik," tutur Hasan.

Sebagaimana diketahui, Kemendikbud meresmikan bantuan kuota data internet selama 4 bulan untuk membantu masa PJJ di tengah pandemi ini dengan anggaran Rp7,2 triliun.

Paket kuota internet untuk peserta didik PAUD mendapatkan 20 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB. Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.