Aksi Tolak Omnibus Law di Surabaya Ricuh, Massa Robohkan Gerbang Gedung Grahadi

Mus • Thursday, 8 Oct 2020 - 14:54 WIB

Surabaya - Aksi unjuk rasa menolak omnibus law di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya ricuh. Massa yang didominasi mahasiswa dan anak muda merobohkan pintu gerbang utama gedung yang digunakan Gubernur Jawa Timur berkantor.

Sebelum merobohkan gerbang, massa merusak pagar kawat berduri. Serta merta setelah pagar kawat berduri rusak, ribuan massa yang ingin bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terhalang gerbang. Massa pun menjadi beringas dan merobohkan gerbang tersebut.

Tak hanya merobohkan gerbang, aksi lempar botol hingga petasan terhadap petugas juga terjadi. Petugas sigap meredam aksi tersebut dengan pendekatan persuasif. Massa yang beringas berhasil diredam oleh satuan TNI yang ikut berjaga di Gedung Grahadi 

Kapolrestabes Surabaya Kombes Johni Izir ikut meredakan massa yang beringas. Kombes Joni meminta massa tenang dan dipersilakan berorasi. Dia juga menjanjikan tidak akan menangkap pelaku, asalkan massa tidak anarkis .

"Saya minta kerjasama dari adika-adik. Silakan berorasi dan kami akan menjaga. Jangan lagi anarkis," ujar perwira asal Papua itu.

Aksi demo yang rusuh tersebut juga merusak fasilitas publik milik Pemkot Surabaya yang ada di sekitar Gedung Grahadi, seperti lampu kota dan taman. (Her)