Menko Marves Tekankan Sinergi Tekan Laju Kasus Covid-19 di Empat Provinsi

ANP • Thursday, 22 Oct 2020 - 18:53 WIB

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pentingnya kerja sama dan sinergisitas antar lembaga/instasi untuk menekan laju angka kasus virus corona atau covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terutama di empat provinsi yang memiliki peningkatan kasus terkonfirmasi positif antara lain Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur dan Papua.

Menko Luhut menjelaskan tiga strategi yang telah ditentukan dalam penanganan pendemi covid-19 itu ialah pertama, perubahan perilaku dan deteksi awal penyebaran; kedua pembangunan pusat-pusat karantina dan isolasi, serta ketiga manajemen perawatan covid-19. 

"Saya mohon kita semua mengacu kepada tiga strategi tadi, baik dari Kemenkes, Satgas maupun Gubernur, Kapolda, Pangdam. Semua kita mengacu pada strategi itu supaya kita betul-betul satu tim, jadi tidak ada yang jalan sendiri-sendiri," kata Menko Luhut dalam rapat virtual penanganan Covid-19, Jakarta Rabu (21-10-2020).

"Menerapkan standar terapi ini supaya betul-betul standarnya sama sesuai dengan panduan tata laksana klinis yang terus disosialisasikan oleh Kemenkes. Setiap Dinkes harus terus meningkatkan partisipasi tenaga kesehatannya pada sosialisasi dimaksud. Kedua memastikan setiap rumah sakit rujuan itu memiliki kapasitas tempat tidur, medical supplies dan equipment yang memadai dan menjalakan protokol tersebut," ujarnya.

Menko Luhut menambahkan, sejauh ini penanganan yang dilakukan para gubernur dan para pemangku kepentingan lain di 8 provinsi yang menjadi prioritas sudah terbilang baik. “Sejak 9 September 2020 saya diperintah menangani 8 provinsi yang  kontribusi terhadap kasus nasionalnya 72 persen, sampai hari ini, di 8 provinsi itu tinggal 60,6 persen kontribusinya kepada nasional.

Namun Menko Marves pada rapat kali ini menyoroti kenaikan angka konfirmasi covid-19 di empat provinsi lain yaitu di Sumatera Barat, Riau, Kalimatan Timur, dan Papua. 
“Di empat provinsi saya sebut tadi, naik  7 persen dari 13, 4 persen di awal periode 9-15 September 2020 menjadi 20,5 persen di periode 14-20 Oktober 2020," paparnya.

"Saya minta Dansatgas, Menkes, para Gubernur, Pangdam, Kapolda, tolong lihat. Jadi saya akan ikut memperhatikan juga empat provinsi ini, Sumbar, Kaltim, Riau, dan Papua,” pesan Menko Luhut kepada seluruh peserta rapat. 

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pelibatan TNI-Polri dalam menjalankan operasi yustisi sebagai upaya menenkan angka penyebaran covid-19 cukup berdampak. Hal ini bisa terlihat di wilayah Provinsi Jawa Timur yang akibat dari perubahan perilaku masyarakatnya dapat menurunkan angka konfirmasi positif covid-19. Karena itu provinsi atau daerah-daerah lain diharapkan mencontoh hal tersebut.

"Ini datanya real time. Kita berharap di daerah-daerah yang kasusnya tinggi supaya itu dilakukan seperti  di Provinsi Jatim. Jadi kerja sama antara Gubernur, Kapolda, Pangdam, Dinkes sangat penting," sambung Menko Luhut.

Rekomendasi lainnya ialah Menko Marves meminta agar 4 provinsi dimaksud memastikan adanya sistem karantina terpusat, ini sebagai upaya agar pasien yang OTG atau bergejala rendah tidak menularkan orang terdekat/keluarga saat melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan juga harus memastikan ketersediaan obat, tempat tidur ICU, dan memahami tata Laksana klinis perawatan Covid19. Lalu Kemenkes juga diminta untuk mengecek kembali tata laksana di rumah sakit-rumah sakit rujukan. 

"Kemudian agar memastikan ketersediaan seluruh aspek medis, ketersediaan obat, reagen, kapasitas tempat tidur, dan sosialisasi tata laksana klinis pasien Covid19, berjalan dengan baik," tutup Menko Luhut.

Adapun rapat penanganan covid-19 ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Kepala Satgas Covid-19 Nasional, para Gubernur, Kapolda, Pangdam, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. (ANP)