Kemenparekraf Fasilitasi Pelaku Ekonomi Kreatif Kerjasama dengan Mitra Internasional Melalui G-CINC

ANP • Saturday, 24 Oct 2020 - 11:22 WIB

Jakarta - Pelaku usaha ekonomi kreatif tanah air dinilai perlu untuk terus meningkatkan kapasitas dengan memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra baik skala nasional maupun internasional agar dapat bangkit dan mengembangkan bidang usahanya di masa pandemi COVID-19. 

Untuk mendorong upaya tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah membentuk _Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy_ (G-CINC) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.

Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, K. Candra Negara, dalam Webinar "G-CINC _Expert Series 3: Nurturing Creative Scenes_", Kamis, (22/10/2020), mengatakan G-CINC menjadi salah satu wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan wawasan seputar sektor ekonomi kreatif hingga memunculkan peluang kerjasama antar mitra ekonomi kreatif di dunia. Sebab, program G-CINC mendatangkan para pakar dari berbagai negara untuk _sharing_ pengalaman dan _expertise_ di bidang ekonomi kreatif. 

"Komitmen G-CINC adalah untuk mengarusutamakan isu-isu ekonomi kreatif dan memenuhi mandat _Bali Agenda for Creative Economy_," ujar Candra. 

Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang yang turut berdampak karena adanya pandemi COVID-19. Karenanya, menjajaki kerja sama dengan beberapa mitra ekonomi kreatif dunia yang mempunyai reputasi dan kapabilitas yang baik, akan menciptakan peluang sektor parekraf di Indonesia turut bangkit dan berkembang di kancah internasional. 

"Sektor ekonomi kreatif memberikan peluang yang baik bagi Indonesia. Oleh karenanya sektor ekonomi kreatif ini harus memperkuat jaringan kerja sama internasional untuk memperluas kerja sama dengan mitra nasional dan internasional dan saya yakin dapat memunculkan peluang-peluang yang baik," ujar Candra. 

Lebih lanjut, Candra berharap, acara G-CINC dapat memunculkan peluang antara pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dengan pelaku ekonomi kreatif di berbagai negara untuk berkolaborasi menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi negara. 

"Melalui acara G-CINC yang dihadiri oleh banyak pakar seperti dari Kamboja, Vietnam, Singapura dan Australia, saya berharap kita bisa lebih banyak berkolaborasi setelah selesainya program ini," ujar Candra. 

Sementara itu, Direktur Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual pada Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hari Prabowo, menjelaskan, bahwa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder turut membantu mempromosikan industri kreatif Indonesia. 

"Meskipun lagi pandemi COVID-19 tapi kita optimis maju terus karena keberlangsungan acara ini sangat berarti untuk kita. Kita memiliki tujuan untuk memulihkan ekonomi, salah satunya dengan workshop ini. Kita akan terus berkolaborasi dengan stakeholder untuk mempromosikan industri kreatif indonesia," ujar Hari. 

Direktur Eksekutif Kamboja Living Art, Phloeun Prim, menjelaskan salah satu cara untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif di negara Kamboja adalah dengan memberikan beasiswa kepada masyarakatnya yang ingin mempelajari dunia industri kreatif. 

"Jadi kita menyediakan beasiswa. Kita juga menyediakan pengembangan keterampilan secara profesional, karena seni juga membutuhkan kreativitas dan mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri," ujar Phloeun. (ANP)