Gandeng PT SHS, Food Station Hadirkan Sinergi BUMD dan BUMN untuk Ketahanan Pangan Jakarta  

Mus • Saturday, 24 Oct 2020 - 13:54 WIB

Jakarta - Jajaran Direksi dan Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya, menggelar kunjungan kerja ke lahan milik PT Shang Hyang Seri (SHS) untuk menggelar panen bersama di lahan 1100 hektar di Sukamandi, Jawa Barat, Jum’at 23 Oktober 2020. 

Kunjungan kerja itu merupakan tindak lanjut dari penandatangan kerjasama yang telah dilakukan antara Food Station dengan PT SHS pada 8 Oktober 2020 lalu. 

Dengan kerjasama ini, Food Station akan menjadi offtaker dari hasil panen di lahan seluas 1.100 hektar tersebut. 
 
“Kegiatan panen bersama ini adalah tindak lanjut dari kerjasama yang dijalin antara Food Station pada 8 Oktober 2020 lalu. Selain itu, kerjasama ini merupakan wujud nyata sinergi antara BUMD dan BUMN untuk mewujudkan ketahanan pangan Jakarta,” ujar Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya,  Arief Prasetyo Adi. 

Kegiatan panen bersama ini, dihadiri oleh jajaran direksi dan Komisaris Food Station. Direksi yang hadir antara lain Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, Direktur Keuangan dan Umum Thomas Hadinata, dan Direktur Operasional Frans M. Tambunan. Adapun Komisaris yang hadir yakni Komisaris Utama Sudirman Said dan Mayjen TNI (Pur) Abdul Rahman Kadir. 

Hadir pula Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan SDA, Kemenko Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi, Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta Luctor E Tapiheru, perwakilan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang selama ini banyak berkordinasi dan bekerjasama dengan Food Station. Seperti Badan Pembinaan BUMD Jakarta, Biro Perekonomian, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Dinas UMKM, pedagang Pasar Induk Beras Cipinang serta mitra makloon Food Station.

Arief menjelaskan melalui kerjasama ini, Food Station akan mendapatkan pasokan 20 ribu ton GKP sampai dengan akhir tahun 2020, dengan estimasi produktifitas per hektarnya rata-rata 6 ton.

“Kerjasama ini adalah langkah awal, karena ke depan kami akan tingkatkan lagi dengan pola kerjasama contract farming agar kami bisa meminta PT SHS untuk menanam varietas padi tertentu di lahan yang dikerjasamakan,” jelas Arief. 

Menurut Arief, selain pengembangan kerjasama melalui pola contract farming, Food Station juga ingin lahan yang dikerjasamakan diperluas lagi dari 1.100 hektar menjadi 3.200 hektar. 

“1.100 hektar masih terlalu kecil, karena PIBC sendiri perdagangan berasnya mencapai 2.500 ton per hari dan Food Station sendiri punya market yang luas mulai dari modern channel, program-program pemerintah mulai dari pemerintah daerah seperti program pangan murah KJP, Beras untuk ASN hingga BPNT dari Kementerian Sosial hingga program safetty nett lainnya,” ungkap Arief. 

Arief menambahkan kerjasama ini adalah wujud nyata dari penerapan prinsip triple helix, karena ada sinergi antara akademisi yakni Prof Andreas (AB2TI) yang menanam benih padi IF 8 dan 16 yang memiliki produktifitas tinggi dan sedang diujicobakan di lahan SHS, pebisnis (pedagang di PIBC dan Food Station) kemudian juga pemerintah hingga otoritas moneter. 

Yang juga tak boleh dilupakan, kerjasama ini lanjut Arief sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengamankan pasokan dan harga pangan di Jakarta jelang akhir tahun dengan cara mencari pasokan dari gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di daerah sentra produksi. Dengan demikian terjadi pemberdayaan kepada petani yang ada di daerah. 

Direktur Utama PT SHS Karyawan Gunarso mengatakan kerjasama dengan Food Station ini kerjasama yang sangat strategi antara kedua belah pihak. Pasalnya lahan yang dikerjasamakan ini dikerjakan oleh 2000 petani ini adalah lahan persawahan irigasi teknis hingga tersier sehingga jaminan atas ketersediaan air menjadi tidak masalah. 

“Ini potensi yang luar biasa karena saat ini cukup sulit mencari hamparan persawahan luas dan produktif dengan irigasi teknis yang dimiliki oleh satu entitas perusahaan,” ujarnya Gunarso. 

Ia berharap kerjasama dengan Food Station ini menjadi awal yang baik dan bisa dikembangkan lagi. 

“Kami berkomitmen menyiapkan benih dengan produktifitas tinggi untuk menghasilkan gabah dengan kualitas yang baik,” tandasnya.   

Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan SDA, Kemenko Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi mengapresiasi kerjasama antara Food Station dan PT SHS. 

“Kerjasama antara BUMD dan BUMN adalah sesuatu hal yang jarang terjadi, tapi hari ini kita semua melihat Food Station sebagai BUMD DKI bekerjasama dengan PT SHS yang merupakan BUMN. Ini sesuatu yang luar biasa,” tuturnya. (Mus)